Masyarakat Pematang Siantar Keluhkan RTH Kurang Ramah Anak

Taman Beo, salah satu Ruang Terbuka Hijau di Jl. Sisingamangaraja, Pematang Siantar, Sumatra Utara (Foto: PARBOABOA/ Rizal Tanjung)

PARBOABOA, Pematang Siantar - Lapangan Merdeka dan Taman Beo merupakan contoh Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang dikenal di Pematang Siantar. Namun, masyarakat di sekitar wilayah tersebut mengharapkan adanya RTH yang bisa ramah untuk anak-anak.

Zafran (26), salah satu pengunjung Lapangan Merdeka, menuturkan bahwa RTH di Pematang Siantar belum cukup ramah bagi anak-anak.

"Fasilitasnya masih kurang untuk anak-anak. Taman di sini pun lebih sering digunakan orang untuk berpacaran," ungkapnya kepada PARBOABOA pada Rabu (18/10/2023).

Senada dengan Zafran, salah satu warga di sekitar Taman Beo, Maulana (28), juga berpendapat bahwa RTH di kota Pematang Siantar semakin terbatas untuk lokasi bermain anak-anak.

"Perlu diingat kalau kota modern juga harusnya meluaskan RTH untuk publik dan anak-anak,” ujarnya.

Meskipun begitu, ia juga melihat adanya sedikit perubahan positif yang telah terjadi di taman pasca perbaikan pada beberapa tahun lalu.

"Taman ini dulunya hanya rerumputan yang tidak terurus, sekarang sudah dijadikan taman untuk publik dan anak-anak," katanya pada PARBOABOA pada Rabu (18/10/2023)

Maulana mengakui, tersedianya RTH dapat memberikan manfaat karena sekarang anak-anak memiliki tempat bermain, dan tidak hanya bermain ponsel.

Sehingga, ia berharap agar masyarakat memiliki kesadaran dalam menjaga dan merawat taman tersebut.

"Taman yang bersih dan terjaga akan memberikan rasa aman bagi semua pengunjung, terkhusus untuk anak-anak," katanya.

Menanggapi masalah minimnya RTH yang ramah anak, anggota Komisi III DPRD Pematang Siantar, Daud Simanjuntak, mengungkapkan keprihatinannya terkait kondisi RTH di Pematang Siantar.

"Saat ini, RTH di Pematang Siantar belum cukup ramah bagi anak-anak, bahkan bagi orang tua," jelasnya pada Kamis (19/10/2023)

Menurut Daud, permasalahan RTH ini sudah sering dibawa ke ruang rapat, namun tanggapan dari Pemko hingga saat ini hanya berupa janji yang tidak kunjung terealisasi.

"Sangat disayangkan, kota Pematang Siantar dulunya dikenal dengan udara sejuknya, namun sekarang sudah berkurang," tutup Daud.

PARBOABOA mencoba meminta keterangan mengenai hal ini kepada Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Tarukim Pematang Siantar, Risfani Sidauruk pada Jumat (27/10/2023)

Namun saat ditemui, Risfani menolak untuk dimintai keterangan.

"Maaf, saya sibuk,” ujarnya.

Editor: Atikah Nurul Ummah
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS