Rusia Uji Coba Rudal Nuklir Setan-2, bakal segera Diproduksi Massal

Rusia bakal segera melakukan uji coba rudal nuklir hipersonik Satan-2 yang akan segera diproduksi massal. Daily Mail

PARBOABOA, Moskow - Rusia memperingatkan bahwa mereka bakal segera melakukan uji coba rudal nuklir hipersonik bernama Satan-2 yang akan segera diproduksi massal. 

Dilansir Daily Mail, Rabu (13/7/2022), Kepala Badan Antariksa Rusia (Roscosmos) Dmitry Rogozin beberapa kali terlihat menginspeksi senjata 'setan' berukuran raksasa itu saat dibawa menuju hutan dengan menggunakan kereta api. 

"Rudal jelajah global berhulu ledak nuklir terkuat di dunia ini sedang dipersiapkan untuk menjalani uji coba serta akan diproduksi massal," kata Rogozin. 

Akan tetapi, pekan lalu Rogozin mengatakan bahwa senjata pemusnah massal, yang juga disebut "Sarmat", itu telah diproduksi massal. 

Stasiun televisi pemerintah Rusia dan sejumlah politisi bahkan seringkali menyarankan agar rudal itu digunakan dalam perang di Ukraina. 

Rogozin baru-baru ini mengunjungi pabrik senjata Krasmash di Krasnoyarsk, Siberia timur, guna menginspeksi proses pembuatan rudal Sarmat yang bakal menjalani uji coba terbang. 

Uji coba pertama dan satu-satunya, bagi rudal Satan-2, dilakukan pada 20 April lalu. Senjata itu diluncurkan dari Kosmodrom Plesetsk di utara Rusia. 

Dan kini Moskow berkomitmen untuk mengizinkan penggunaan rudal berbahaya itu pada akhir tahun ini guna mendukung kekuatan roket strategisnya. 

Rogozin, yang merupakan sekutu terdekat Presiden Vladimir Putin, mengatakan bakal ada serangkaian uji coba untuk menyesuaikan kesinambungan sistem dengan parameter teknis yang dipersiapkan oleh Kementerian Pertahanan. 

Selain rudal Setan, Rusia saat ini juga tengah mengembangkan sistem laser terbaru di wilayah Pegunungan Kaukasus. 

Laser ini digadang-gadang dapat melumpuhkan satelit asing yang melewati wilayah Rusia, lapor surat kabar The Jerusalem Post, mengutip penyelidikan terbuka yang dirilis pekan lalu oleh The Space Review. 

Proyek bernama Kalina ini disebut telah dimulai sejak 2011 dan sedang berlangsung di kompleks pengawas antariksa Krona yang terletak di puncak Gunung Chapal. 

Kalina dibangun untuk menciptakan sistem yang dapat menahan fungsi electro-optical satelit dengan menggunakan laser. Alat ini diklaim bakal sangat berguna dalam perang moderen. 

Kalina akan dipasangi sebuah teleskop baru yang dapat secara akurat membidikkan lasernya ke arah satelit. Senjata ini juga akan ditempatkan dalam sebuah gedung antigempa. 

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS