Sampah di Pematang Siantar Masih Menjadi Masalah, Terutama di Sekitar Pasar

Tumpukan sampah di sekitar Pasar Dwikora dan Pasar Horas Jaya masih menjadi masalah di Pematang Siantar. (Foto: PARBOABOA/Krisna)

PARBOABOA, Pematang Siantar- Sampah di Kota Siantar, khususnya di sekitar Pasar Dwikora dan Pasar Horas Jaya masih menjadi masalah. Tak jarang sampah terlihat menggunung dan sangat mengganggu kenyamanan masyarakat.

Seperti di Jalan Pantuan Nanggi, samping Pasar Dwikora atau Pajak Parluasan. Sampah yang tingginya sudah hampir satu meter itu malah berserak sampai memakan badan jalan. Sehingga, arus lalulintas saat jam sibuk seperti pagi hari, menjadi terganggu.

Berdasarkan hasil wawancara Parboaboa di Pantuan Nanggi, samping Pasar Dwikora atau Pajak Parluasan Selasa (28/02/2023) dengan Marton Lingga (48) warga Kelurahan Tomuan, Kecamatan Siantar Timur mengatakan bahwa sampah tersebut sudah biasa menumpuk dan telah menjadi pemandangan yang biasa bagi kita yang melintas di sekitar tumpukan sampah itu.

“Ya kalau sampah yang ini sudah biasa menumpuk. Pokoknya sudah menjadi pemandangan yang biasa bagi kita yang melintas di sekitar tumpukan sampah itu. Tidak tahu kenapa bisa sampai menumpuk gitu,”katanya.

Bagi warga yang setiap pagi berbelanja bahan-bahan kebutuhan dapur seperti ikan basah, sayur mayur dan hasil pertanian lainnya untuk dijual kembali itu, merasa heran mengapa permasalahan sampah itu tidak bisa diselesaikan.

“Setahu saya, Wali Kota punya program LISA (Lihat Sampah Ambil) serta  spanduk tentang itu sempat banyak bertebaran. Tapi, kalau sudah menumpuk seperti itu, mana mungkin masyarakat membersihkannya,” jelasnya.

Marton menjelaskan bahwa ia sering mengamati soal sampah di Kota Siantar menyarankan, seharusnya ada bak sampah besar dari besi disediakan di sekitar lokasi.

“Kalau ada bak sampah dari besi itu, sampah tidak berserakan dan mudah diangkut,” jelasnya.

Saat dikonfirmasi Direktur Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya, Bolmen Silalahi mengatakan sampah tersebut merupakan sisa pedagang kaki lima yang ada di jalan.

Sehingga hal tersebut masuk tanggungjawab Dinas Lingkungan Hidup atau kecamatan setempat. Ia tidak memungkiri kemungkinan sampah dimaksud bukan hanya berasal dari pedagang yang berjualan dari Pasar Dwikora.

Namun demikian, memang dibutuhkan arm roll. Hanya saja, itu harus dikoordinasikan kepada Badan Lingkungan Hidup. Apalagi PD PHJ sendiri tidak memiliki truk pengangkutan sampah yang memadai.

“Ya, di lokasi itu memang perlu arm roll tapi kita sendiri tidak punya. Sedangkan satu unit truk pengangkut sampah milik PD PHJ sering rusak dan sulit beroperasi maksimal,” ujarnya sembari mengatakan soal sampah bukan urusan satu pihak saja.

 Tetapi butuh kerjasama dengan semua pihak. Termasuk masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan.

"Tapi kami pihak PD PHJ akan selalu melakukan tindakan kebersihan sampah yang ada di pasar Dwikora dan juga Pasar Horas jaya, terutama di dalam kedua pasar tersebut,"jelasnya.

Sementara itu dari pantauan Parboaboa bukan hanya itu sampah di Kota Pematang Siantar, juga ditemukan di sejumlah lokasi. Antar lain di Jalan Kereta Api belakang Pasar Horas dan beberapa lokasi lainnya.

Editor: Betty Herlina
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS