Siaran TV Analog di Sumut Dimatikan: Masyarakat Minta Solusi Pemerintah dan Berikan Bantuan Set Top Box

Salah seorang warga Kota Medan sedang melihat siaran televisi di rumahnya yang sudah berubah menjadi siaran digital (Foto: PARBOABOA/Ilham Pradilla)

PARBOABOA, Medan - Masyarakat di Sumatra Utara meminta Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota mencarikan solusi pascaberakhirnya televisi analog (TV analog) atau analog switch off (ASO), 30 Juli lalu.

Pasalnya, untuk mendapatkan siaran TV digital, masyarakat harus merogoh kocek dengan membeli set top box (STB) di toko elektronik.

Kondisi tersebut tentunya akan memberatkan masyarakat, terutama masyarakat miskin di Sumatra Utara.

"Maunya ada solusi dari pemerintah untuk kita yang masyarakat kurang mampu ini bisa menonton TV. Setiap ada kebijakan baru, rakyat miskin selalu menjadi korban," kata Syaiful, salah seorang pengemudi becak motor (betor) di Kota Medan kepada PARBOABOA, Kamis (3/8/2023).

Pria yang akrab disapa Ipul ini menyebut, TV merupakan perekat keluarganya, karena ketika menonton TV, satu keluarga berkumpul.

"Nonton TV ramai-ramai sama anak istri. Ini (TV) lah yang mempersatukan keluarga kami bang, bisa senda gurau, di tengah sulitnya ekonomi, tak perlu bayar mahal cuma bayar listrik aja," ungkapnya.

"Kita tidak bisa beli paket internet maupun pasang wifi di rumah bang. Jadi TV ini yang membuat keluarga bersatu dan harmonis. Jadi jangan buat keluarga ini rusak," timpal Ipul.

Ia menyesalkan kebijakan pemerintah mengubah siaran TV dari analog ke digital, apalagi harus menambah biaya dengan membeli set top box untuk menikmati siaran tersebut. 

Menurutnya pemerintah melakukan penghinaan kepada masyarakat, terutama masyarakat menengah ke bawah dan tidak mampu. Apalagi selama ini masyarakat sudah cukup tentram dengan keberadaan TV analog, dan tidak pernah ada kendala dalam penggunaannya.

"Bisa kasih makan anak, istri dan biaya sekolah pun sudah alhamdulillah. Ini, kita mesti beli alat itu (STB) lagi untuk menonton TV. Waras sedikit pemerintah! Harusnya mereka bantu rakyat kecil ini, bukan malah menyusahkan," kesalnya.

Kekesalan serupa juga disampaikan Faisal, warga Jalan Batu Gingging, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan yang menilai kebijakan mematikan siaran TV analog merupakan kebijakan yang keliru dan tidak bijaksana dari pemerintah.

Faisal juga meminta pemerintah memberikan bantuan set top box, terutama kepada masyarakat yang menengah ke bawah dan kurang mampu.

"Harusnya kalau memang bijaksana, bantulah masyarakat susah ini dengan cara memberi STB ke masyarakat tak mampu sebelum memberlakukan siaran digital di Kota Medan. Data dulu mereka, kemudian baru matikan," katanya

"Karena fungsi pemerintah itu mensejahterakan rakyatnya, terutama masyarakat yang kurang mampu menjadi hidup layak bukan malah menekan masyarakat itu sendiri," kesal Faisal.

Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika menyebut Provinsi Sumatra Utara, termasuk Medan dan sekitarnya siap melaksanakan migrasi siaran analog ke digital pada 30 Juli 2023, pukul 24.00 WIB.

Kominfo juga mengklaim bantuan set top box yang diberikan untuk rumah tangga miskin di provinsi itu telah mencapai 70 persen.

Untuk wilayah siaran Sumatra, jumlah bantuan set top box yang diterima masyarakat mencapai 66.077 perangkat dari total kebutuhan 94.487 perangkat hingga 3 Juli 2023.

Editor: Kurniati
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS