PARBOABOA, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah telah menyiapkan dana abadi pendidikan sebesar Rp 81,7 triliun yang akan digunakan untuk memberikan pendidikan yang layak kepada generasi muda masa kini dan masa depan.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengungkapkan, pemerintah sudah menetapkan anggaran pendidikan harus berkisar 20 persen dari belanja negara. Jadi dari jumlah belanja negara tahun 2021 yang mencapai Rp 2.700 triliun, maka artinya alokasi untuk bidang pendidikan mencapai Rp 500 triliun.
"Saat ini ada Rp 81,7 triliun dana abadi pendidikan yang bahkan jika ditambah penelitian abadi kebudayaan totalnya anggarannya mencapai Rp 90 triliun," ucap Sri Mulyani pada acara Pembekalan Penerima Beasiswa Pendidikan Indonesia atau BPI LPDP di Jakarta, Rabu (29/9/2021).
Sri Mulyani menyebut, adalah sekelompok atau pihak kecil yang termasuk menikmati dana pendidikan tersebut adalah penerima beasiswa LPDP.
"Kalian adalah sekelompok kecil penikmat anggaran pendidikan dari dana abadi pendidikan," beber dia.
Sri Mulyani menjelaskan, sumber anggaran yang dinikmati penerima beasiswa LPDP seluruhnya berasal dari APBN. Adpun anggaran dalam APBN dikumpulkan pemerintah melalui sumber pendapatan negara diantaranya pajak, bea cukai, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), royalti, dan penerimaan lainnya.
Sri Mulyani juga mengingatkan, dengan menerima beasiswa dari negara, penikmat anggaran pendidikan ini secara tidak langsung berutang kepada negara.Utang tersebut tidak selamanya harus dibayar dengan uang lagi, tetapi bisa dengan berupaya meraih prestasi yang membanggakan.
"Utang enggak selalu dibayar dengan uang, bayarlah dengan prestasi, reputasi, dan bahkan kontribusi kalain nanti terhadap Republik Indonesia karena anda adalah warga negara yang menjadi aset bangsa," pungkas dia.