PARBOABOA, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan akan membangun tangga tambahan di ujung utara peron untuk mengurangi kepadatan penumpang di Stasiun Manggarai. Tangga ini akan menambah alternatif akses penumpang.
Direktur Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub Risal Wasal menyebut, kepadatan di Stasiun Manggarai disebabkan adanya pembangunan stasiun yang tengah berlangsung. Menurutnya, jika pengerjaan selesai, maka kepadatan pun bisa terurai.
"Izinkan kami memohon maaf atas kendala yang dihadapi penumpang di Stasiun Manggarai, insyaallah segera kami sampaikan solusi untuk mengurai penumpukan yang sering terjadi," kata Risal melalui keterangan resmi, Rabu (22/2/2023).
Terkait dengan kepadatan penumpang di stasiun yang dikeluhkan oleh masyarakat, Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Jakarta Rode Paulus menyebut bahwa hal itu hanya terjadi pada jam-jam tertentu.
Ia menilai kalau dilihat secara langsung di lapangan, kepadatan tersebut tidak terjadi sebagaimana diberitakan di media sosial.
"Betul peron agak padat saat kereta datang namun akan segera terurai, tidak stuck," imbuh Rode.
Sementara saat dikonfirmasi, Manager External Relations & Corporate Image Care KAI Commuter Leza Arlan mengungkapkan, menurut data Januari 2023, ada 150.000 pengguna kereta yang transit di Manggarai. Sedangkan jumlah pengguna Stasiun Manggarai sendiri hanya 14.000.
"Total perjalanan commuterline di Manggarai, untuk lintas Bogor 384. Lintas Bekasi/Cikarang 285. Bogor itu sudah pasti ke Jakarta Kota," terang Leza kepada Parboaboa, Senin (20/2/2023).
"Tahun lalu, kebijakan baru PT KAI Commuter membuat Stasiun Manggarai menjadi tempat transit dari penumpang Stasiun Bogor, Cikarang, dan Tanah Abang," sambung Leza.
Menurut Leza, hal ini menjadi penyebab dari penumpang Tanah Abang tak bisa langsung menuju Bogor dan begitu juga sebaliknya. Dari Cikarang, penumpang tidak bisa menuju Jakarta Kota melainkan ke Angke atau Kampung Bandan.