PARBOABOA – Surat Al Fatihah merupakan surat pembuka dan induk dalam Al-Qur'an yang memiliki kedudukan istimewa dalam kehidupan seorang Muslim.
Sebagai umat muslim yang taat, setidaknya sehari semalam kita akan membaca Surat Alfatihah 17 kali ketika sholat.
Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Hijr Ayat 87, yang bunyinya:
وَلَقَدْ ءَاتَيْنَٰكَ سَبْعًا مّÙÙ†ÙŽ ٱلْمَثَانÙÙ‰ وَٱلْقÙرْءَانَ ٱلْعَظÙيمَ
Arab-Latin: Wa laqad ÄtainÄka sab'am minal-maṡÄnÄ« wal-qur`Änal-'aẓīm
Artinya: Dan sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang dan Al Quran yang agung.
Surat ini terdiri dari tujuh ayat yang sarat makna dan kebijaksanaan. Arti Surat Al Fatihah bukan hanya sebagai bacaan rutin dalam ibadah shalat, tetapi juga memiliki keutamaan yang sangat besar, terutama ketika dibaca untuk orang yang telah meninggal dunia.
Lalu, apa makna yang tersurat maupun tersirat di dalam ayat pembukaan Al Quran ini??
Berikut pembahasan selengkapnya tentang bacaan Surat Al Fatihah Latin, Arab, arti, tafsir, terjemahan, serta keutamaannya bagi orang yang sudah meninggal.
Bacaan Surat Al Fatihah Arab, Latin, dan Artinya
Setiap muslim diwajibkan membaca surat pembukaan dalam Al Quran ini dalam setiap rakaat shalat.
Ayat ini bukan hanya sebagai doa, melainkan permohonan petunjuk dan ungkapan syukur kepada Allah SWT.
بÙسْم٠اللّٰه٠الرَّØْمٰن٠الرَّØÙيْمÙ
1. "BismillÄhirraḥmÄnirraḥīm."
"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang."
اَلْØَمْد٠لÙلّٰه٠رَبّ٠الْعٰلَمÙيْنَۙ
2. "Alḥamdu lillÄhi rabbil'ÄlamÄ«n."
"Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam."
الرَّØْمٰن٠الرَّØÙيْمÙÛ™
3. "Ar raḥmÄnir raḥīm."
"Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang."
مٰلÙك٠يَوْم٠الدّÙيْنÙÛ—
4. "MÄliki yaumid dÄ«n."
"Pemilik hari pembalasan."
اÙيَّاكَ نَعْبÙد٠وَاÙيَّاكَ نَسْتَعÙيْنÙÛ—
5. "IyyÄka na'budu wa iyyÄka nasta'Ä«n."
"Hanya pada Engkaulah kami menyembah dan hanya pada Engkaulah kami mohon pertolongan."
اÙهْدÙنَا الصّÙرَاطَ الْمÙسْتَقÙيْمَ
6. "Ihdinaá¹£-á¹£irÄá¹al-mustaqÄ«m."
“Tunjukilah kami jalan yang lurus."
صÙرَاطَ الَّذÙيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهÙمْ Û•Û™ غَيْر٠الْمَغْضÙوْب٠عَلَيْهÙمْ وَلَا الضَّاۤلÙّيْنَ
7. "SirÄá¹allażīna an'amta 'alaihim gairil-magá¸á»¥bi 'alaihim wa laḠá¸ÄllÄ«n."
"(Yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat padanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat."
Tafsir Surat Al Fatihah
Mengutip buku Tafsir Surah Al-Fatihah oleh Idrus Abidin (2022), makna hadis di atas memetakan Al-Fâtihah menjadi dua bagian utama, yaitu bagian untuk Allah dan bagian untuk hamba.
Manakala kedua bagian ini diperluas cakupannya, maka muncullah enam pembahasan utama, sesuai jumlah ayat dalam Surat Al Fatihah Arab, yaitu sebagai berikut:
1. Tauhid
Tauhid adalah meniadakan segala tandingan yang biasanya disandingkan dengan Allah. Tauhid juga dapat diartikan lawan dari kata syirik, yaitu menyamakan Allah dengan selain-Nya pada aspek-aspek yang menjadi kekhususan Allah.
Tauhid yang merupakan hak Allah terangkum dari basmalah hingga ayat ke-4. Tauhid yang dimaksud mencakup tauhid uluhiyah, tauhid rububiyah, dan tauhid asma' wa al-shifat.
2. Hari Kiamat
Hari kiamat merupakan hari pertanggungjawaban manusia dan jin atas segala perbuatannya selama berada dalam ruang kebebasan dan ujian (dunia). Hal ini terdapat pada ayat ke-4, yaitu mâliki yaumiddîn.
3. Ibadah
Ibadah adalah segala aktivitas yang berdasarkan pada ketentuan dan koridor aturan Ilahi yang potensial menjaring kecintaan dan keridhaan Allah, baik berupa aktivitas hati, lisan, maupun fisik. Ibadah adalah hak Allah dan merupakan kewajiban bagi seorang hamba.
Isti'ânah merupakan hak seorang hamba setelah ia menunaikan kewajibannya berupa ibadah. Isti'ânah ini, telah ditetapkan Allah sebagai kewajiban-Nya sendiri. Pembagian hak dan kewajiban antara Allah dan hamba-Nya terdapat pada ayat ke-5 dalam arti Surat Al Fatihah.
4. Isti'ânah
Isti'ânah merupakan bentuk penyerahan diri secara sempurna kepada Zat Yang Mahakuasa setelah seseorang berusaha melakukan upaya-upaya manusiawi sesuai dengan tuntunan pekerjaan secara maksimal.
Ia merupakan bentuk pengakuan kelemahan di hadapan Yang Mahakuat. Dalam istilah akidah, penyerahan diri dan pengakuan kelemahan ini dikenal dengan istilah tawakkal.
Isti'anah dalam ayat ke-5 Surat Al Fatihah beserta artinya mengindikasikan bahwa ayat-ayat setelahnya masuk dalam kategori hak hamba yang seharusnya diminta.
Isti'ânah yang dimaksud adalah ajaran berupa doa permintaan yang hendaknya diprioritaskan, yaitu permintaan hidayah dalam segala waktu dan keadaan. Meminta fasilitas lain setelah hidayah pada prinsipnya untuk mendukung pelaksanaan ibadah, seperti rumah, kendaraan, dan status sosial.
5. Mencari dan Meminta Hidayah dan Jalan yang Lurus
Karakter hidayah yang diminta dan dicari ialah hidayah yang telah diterima dengan baik, berupa iman dan amal yang telah dipraktikkan secara paripurna oleh para nabi, shiddiqîn, syuhada', dan shalihin. Mereka adalah penempuh jalan yang lurus dengan tingkat konsistensi yang mapan, hingga ajal menjemput.
6. Menghindari Penyimpangan dari Jalan yang Lurus
Tipikal komunitas yang menyimpang dari jalan yang lurus adalah komunitas kaum Yahudi yang berbekal ilmu yang banyak. Hal ini terbukti dengan banyaknya nabi yang diutus kepada mereka.
Akan tetapi, mereka tidak mewujudkannya dalam amal nyata, bahkan mereka menentangnya, menyelisihi, dan membunuh nabi-nabi yang diutus. Ini adalah contoh utama dalam penyimpangan dari jalan yang lurus, terutama dalam kasus ilmu yang tidak diamalkan.
Di pihak lain, komunitas Nasrani sangat rajin beramal dan semangat beribadah, tetapi tidak didasarkan ilmu sehingga berujung pada kesesatan. Kesesatan Nasrani ini, juga menjadi percontohan di antara kelompok-kelompok tersesat lainnya.
Kandungan Surat Al Fatihah
Melansir buku Mutiara Di Samudra Al-Fatihah oleh Ibnu Qayyim al-Jauziyah (2018), Merujuk pada penafsiran yang dikembangkan oleh Majelis Tarjih, Surat Al Fatihah dan artinya memiliki kandungan pokok yang terbagi ke dalam dua tema besar.
Dua tema tersebut adalah pandangan hidup dan jalan hidup. Berbagai tema telah dan sudah dikembangkan dari Surah Al-Fatihah.
Namun, dua tema (pandangan hidup dan jalan hidup) yang diangkat dalam tafsir at-Tanwir, merupakan tawaran tema baru dari arti Surat Al Fatihah ayat 1-7. Hal inilah yang kemudian menjadi pembeda at-Tanwir dengan tafsir yang ada sebelumnya.
Berangkat dari pokok-pokok kandungan Surat Al Fatihah yang sudah dicantumkan ini, memberikan penjelasan terkait apa yang diurai lebih lanjut dalam Tafsir at-Tanwir terkait penafsiran arti Surat Al Fatihah Arab.
Keutamaan Surat Al Fatihah untuk Orang yang Sudah Meninggal
Melansir buku Memahami Al-Quran dengan Metode Menafsirkan Al-Quran dengan Al-Quran oleh Muhammad Abdul Halim (2023), nama lain Surat Al Fatihah adalah al-Syafiyah (Penyembuh) dan al-Kafiyah (Pemberi Kecukupan).
Ketika dengan sungguh-sungguh memohon kepada Allah bagi penyembuhan orang sakit, atau meringankan suatu kesulitan, kaum Muslim bersandar kepada pembacaan Surat Al Fatihah Latin dan artinya.
Bahkan setelah kematian seseorang, Surat Al Fatihah beserta artinya tetap dibacakan untuk memohon rahmat bagi ruh orang yang meninggal dunia.
Bahkan pada kenyataannya, upacara pemakaman di beberapa negeri Timur Tengah, disebut sebagai "pembacaan Surah al-Fâtihah". Ketika orang-orang membicarakan seseorang yang telah meninggal atau bahkan telah lama meninggal mereka bisa membaca Fâtihah lirûhihî (untuk ruhnya).
Ketika meminta anugerah rahmat dari orang-orang suci, orang membaca Surat Al Fatihah Latin dan artinya dan kemudian memohon kepada Allah agar mengabulkan doa mereka, dengan wasilah orang suci tersebut.
Melalui bacaan ini, umat Islam berharap agar Allah SWT menerima amal ibadah orang yang sudah meninggal, mengampuni dosa-dosanya, dan menjadikannya termasuk dalam golongan orang-orang yang mendapat rahmat-Nya.
Semoga setiap doa yang Anda panjatkan dengan penuh keikhlasan dan harap kepada Sang Pencipta menjadi wasilah keselamatan dan kebahagiaan bagi roh yang telah kembali kepada-Nya.
Sebagai umat Muslim, Anda mengambil hikmah dan ketenangan dari ajaran agama, termasuk dalam momen doa untuk orang yang sudah meninggal dunia, sehingga Anda dapat terus menggapai keberkahan dan keberlanjutan hidup di dunia maupun akhirat.