PARBOABOA - Dalam memahami ajaran Islam, terdapat begitu banyak hikmah dan pedoman yang bisa diambil dari berbagai ayat suci Al-Qur'an. Salah satu surat yang mengandung banyak pelajaran berharga adalah surat ali imran ayat 190-191.
Surat Ali Imran merupakan surat ke-3 dalam Al-Qur'an, memiliki tempat istimewa dalam hati umat Islam.
Surat ini diturunkan di Madinah selepas Nabi Muhammad SAW hijrah ke Makkah, mengandung sekitar 200 ayat yang mengisahkan riwayat keluarga Imran, yakni ayah Maryam, ibu Nabi Isa AS. Sehingga tercetuslah nama surat ali imran ayat 190-191 beserta artinya.
Dalam kitab suci ini, Allah mengajak manusia untuk mengokohkan iman kepada-Nya dan mengikuti ajaran terakhir Nabi Muhammad SAW.
Selain itu, Allah juga menjelaskan sejumlah aspek penting, termasuk kedudukan Nabi Isa AS, peristiwa Isra Mi'raj, perang Uhud, hukum-hukum syariah, dan beragam hal lainnya.
Salah satu hal menarik dalam surat ini isi kandungan surat ali imran ayat 190-191. Dua ayat ini mengangkat tanda-tanda keagungan Allah bagi mereka yang memiliki intelektualitas tinggi (ulul albab), yakni mereka yang menggunakan akal untuk merenungi ciptaan-Nya. Di samping itu, ayat ini juga mengandung doa yang amat indah dan penuh makna.
Dari sinilah, kita bisa mengambil pelajaran berharga. Bahwa ajaran Islam menekankan pentingnya merenungkan alam semesta sebagai bukti kebesaran Allah.
Melalui perenungan ini, manusia diingatkan akan betapa segala sesuatu diciptakan dengan tujuan dan hikmah yang jelas.
Agar kamu tidak salah tafsir memahami isi kandungan dan hukum tajwid surat ali imran ayat 190-191. Dalam artikel Parboaboa ini telah sajikan secara lengkap mari simak ulasan lengkapnya di bawah ini, ya.
Mengenal Sejarah Surat Ali Imran
Surat ali imran ayat 190-191 diberi nama Ali Imran karena mengisahkan tentang keluarga terpilih yang mendapat pujian dari Allah Swt, yaitu keluarga Imran.
Nama Imran dihubungkan dengan dua leluhur Rasulullah SAW, yaitu Nabi Isa as dan Nabi Musa as. Penurunan Surat Ali Imran terjadi setelah Rasulullah hijrah ke Madinah, dan seluruh ayatnya diturunkan di sana.
Dalam surat ini, dijelaskan kondisi umat Islam pada masa itu serta tantangan yang dihadapi oleh Rasulullah dan kaum Muslim, termasuk ancaman dari kelompok Yahudi yang berusaha menciptakan kerusuhan di satu sisi, serta perlawanan terhadap kelompok musyrik di sisi berlawanan.
Islam sedang berkembang, namun perkembangan ini mendapat tentangan dari kaum Musyrikin yang kemudian mendapat dukungan dari Yahudi dan Kristen. Sementara itu, dua kekaisaran besar saat itu, yakni Romawi dan Persia, saling berkompetisi untuk menunjukkan dominasi masing-masing.
Maka dalam Surat Ali Imran, Allah Swt mengajak umat Islam untuk bersatu. Mereka ditegaskan untuk bersiap-siap bersatu dan menghadapi tantangan dengan penuh tekad untuk menjaga cahaya Allah. Di samping itu, umat Islam juga diajak untuk bersabar dan gigih dalam menghadapi semua kesulitan yang terjadi dalam perjuangan mereka.
Sebagian besar isi Surat Ali Imran berkaitan dengan masalah kaum musyrik dan kafir, dengan penegasan bahwa mereka akan segera mengalami kekalahan.
Tidak ada yang dapat mengatasi rencana Allah SWT. Selain itu, disorot pula pandangan kaum musyrik dan kafir bahwa kenikmatan dunia seperti harta dan keturunan akan membuat mereka merasa aman dari kekuasaan Allah Swt.
Padahal, cinta berlebihan pada kenikmatan duniawi ini hanyalah dorongan hawa nafsu yang ditanamkan oleh setan dalam diri manusia. Kenikmatan tersebut hanyalah sarana sementara dalam hidup dunia, dan seharusnya menjadi pintu yang membawa manusia kepada Allah Swt.
Selanjutnya, Surat Ali Imran menekankan pentingnya rasa takut kepada Allah Swt dan menjauhi godaan kenikmatan yang sesat, dengan tujuan meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Surat ini juga membahas beberapa hukum politis, seperti larangan menjalin ikatan persahabatan dengan kafir dan musuh-musuh Allah Swt, serta larangan memutuskan hubungan atau menjauhkan diri dari orang-orang mukmin.
Dijelaskan juga tentang pentingnya menjaga keamanan Ka'bah sebagai tempat perlindungan bagi hamba-hamba Allah Swt. Selain itu, surat ini membawakan berbagai isu lain, termasuk kisah Sayyidah Maryam dan Nabi Isa as, doa-doa dari kaum mukmin, serta beragam masalah lainnya.
Surat Ali Imran Ayat 190-191 Beserta Artinya
Ø¥ÙÙ†ÙŽÙ‘ ÙÙÙŠ خَلْق٠السَّمَاوَات٠وَالْأَرْض٠وَاخْتÙلَاÙ٠اللَّيْل٠وَالنَّهَار٠لَآيَات٠لÙØ£ÙولÙÙŠ الْأَلْبَاب٠. الَّذÙينَ يَذْكÙرÙونَ اللَّهَ Ù‚Ùيَامًا ÙˆÙŽÙ‚ÙعÙودًا وَعَلَىٰ جÙÙ†ÙوبÙÙ‡Ùمْ وَيَتَÙَكَّرÙونَ ÙÙÙŠ خَلْق٠السَّمَاوَات٠وَالْأَرْض٠رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطÙلًا سÙبْØَانَكَ ÙÙŽÙ‚Ùنَا عَذَابَ النَّارÙ
Latin: "Inna fii kholqis samaawaati wal ardli wakhtilaafil laili wan nahaari la ayatin li-ulil albab. Alladziina yadzkuruunallaha qiyaman wa qu'uudan wa ‘alaa junuubihim wayatafakkaruuna fii kholqis samaawaati wal ardli robbanaa maa kholaqta haadzaa baathilaa. Subhaanaka faqinaa ‘adzaabannaar"
Artinya: "Dalam pembentukan langit dan bumi, serta pergiliran antara malam dan siang, terdapat petunjuk bagi mereka yang berpikir. Mereka yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam posisi berbaring, dan mereka merenungkan penciptaan langit dan bumi. Mereka berdoa, "Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka." (Surat Ali Imran: 190-191)
Keutamaan dan Isi Kandungan Surat Ali Imran Ayat 190-191
Surat Ali Imran Ayat 190-191 adalah dua ayat yang mengandung pesan yang sangat penting dan bermakna dalam ajaran Islam. Ayat-ayat ini membawa berbagai keutamaan serta mengandung isi kandungan yang memotivasi umat Muslim untuk merenungkan ciptaan Allah Swt. Di bawah ini adalah paparan mengenai keutamaan dan isi kandungan dari Surat Ali Imran Ayat 190-191, di antaranya:
- Dalam Surat Ali Imran ayat 190 dijelaskan bagaimana langit dan bumi diciptakan oleh Allah, serta bagaimana pergantian antara malam dan siang menjadi bukti akan kekuasaan-Nya.
- Keagungan Allah dalam alam semesta ini, termasuk penciptaan langit dan bumi serta perubahan antara malam dan siang, hanya dapat diterjemahkan dan dipahami oleh mereka yang memiliki pemahaman mendalam.
- Surat Ali Imran ayat 191 menggambarkan karakteristik ulul albab, yakni mereka yang senantiasa berdzikir dan merenung. Mereka mengingat Allah dalam segala situasi, baik saat berdiri, duduk, ataupun berbaring. Ulul albab juga menggunakan akal mereka untuk merenungi keajaiban penciptaan alam.
- Mengadopsi pola pikir yang benar melalui tafakur akan membawa kita pada kesimpulan bahwa Allah adalah pencipta sejati alam semesta dan segala isinya memiliki tujuan yang nyata.
- Tafakur yang benar juga membawa kita lebih dekat dengan Allah, mengakui keterbatasan manusia, mengakui supremasi Allah, dan mendorong kita untuk mengintensifkan doa kepada-Nya.
- Ayat ini juga mengilhami kita untuk berdoa saat mengamati tanda-tanda kemuliaan dan keindahan ciptaan Allah.
Hukum Tajwid Surat Ali Imran Ayat 190-191
Terdapat berbagai hukum tajwid Surat Ali Imran Ayat 190-191, termasuk ghunnah, mad thabi'i, qalqalah sugra, alif lam syamsiyah, alif lam qamariyah, dan juga idzhar syafawi. Berikut penjelasannya yang wajib kamu ketahui:
Surat Ali Imran Ayat 190
Terdapat ghunnah musyaddah pada kata "Ø¥Ùنَّ" karena ada tanda bertasydid pada huruf nun. Cara membacanya melibatkan getaran suara yang kuat.
Pada kata "خَلْق٠السَّمَا" diterapkan bacaan al-syamsiyah karena huruf ال bertemu dengan huruf sin. Bacanya harus dimasukkan ke dalam huruf sin.
Sedangkan pada kata "وَالْأَرْضÙ" dianjurkan membaca dengan bacaan al-qamariyah, sebab huruf ال bertemu dengan huruf alif. Bacanya harus terang dan jelas.
Kata "الْأَلْبَابÙ" memiliki qalqalah kubra karena huruf ba berada di akhir kalimat. Bacanya dengan membalik dan membentuk huruf ba dengan lebih jelas.
Surat Ali Imran Ayat 191
Dalam kata "اللَّهَ" terdapat lam tafkhim, karena ada tanda baca fatkhah sebelum lafal اللَّهÙ. Bacanya dengan suara tebal.
Untuk kata "مًا وَ" dan "دًا وَ" dianjurkan idgham bighunnah, karena fatkhahtain bertemu dengan huruf wawu. Bacanya dengan mendengung.
Pada kata "بÙÙ‡Ùمْ ÙˆÙŽ" diterapkan izhar syafawi, karena huruf mim mati/sukun bertemu dengan huruf wawu. Bacanya dengan bibir terang dan mulut tertutup.
Kata "السَّمَاوَاتÙ" dianjurkan membaca dengan al-syamsiyah, karena huruf ال bertemu dengan huruf sin. Bacanya harus dimasukkan ke dalam huruf sin.
Sementara pada kata "وَالْأَرْضÙ" disarankan menggunakan al-qomariah, karena huruf ال bertemu dengan huruf alif. Bacanya harus terang dan jelas.
Kata "خَلَقْتَ" memiliki qalqalah sugra karena huruf qaf mati terdapat dalam kalimat tersebut. Bacanya dengan membalik dan membentuk huruf qaf.
Untuk "Ø·Ùلًا سÙبْØَا" diterapkan ikhfa haqiqi, karena nun mati/tanwin bertemu dengan huruf sin. Bacanya samar-samar membentuk huruf sin.
Kata "سÙبْØَا" juga memiliki qalqalah sugra, karena terdapat huruf qaf mati dalam kalimat. Bacanya dengan membalik dan membentuk huruf qaf.
"النَّارÙ" dibaca dengan mad arid lisukun karena ada waqaf yang sebelumnya memiliki huruf mad thabi'i. Bacanya bisa panjang dengan 4 harakat atau lebih, atau hanya dua harakat.
Cara Mengamalkan Surat Ali Imran Ayat 190-191
Surat Ali Imran ayat 190-191 adalah bagian dari Al-Qur'an yang berisi pesan-pesan penting tentang refleksi atas ciptaan Tuhan dan mengingatkan manusia tentang keterbatasan dan kebesaran Allah. Berikut adalah beberapa cara untuk mengamalkan ayat tersebut dalam kehidupan sehari-hari:
- Renungkan Ciptaan Tuhan: Ayat 190 mengajak kita untuk merenungkan ciptaan Allah dalam alam semesta. Cobalah untuk mengamati keindahan dan keajaiban alam di sekitar kita, seperti langit, bintang, gunung, dan laut. Ini akan membantu kita untuk lebih menghargai kebesaran dan kekuasaan Allah.
- Berfikir tentang Tujuan Hidup: Ayat 191 mengingatkan kita tentang tujuan hidup yang sejati. Saat menghadapi kesulitan atau tantangan dalam hidup, renungkanlah bahwa ujian tersebut hanyalah sementara dan ujian yang lebih besar mungkin akan datang. Tetaplah bersabar dan bertawakal kepada Allah dalam menghadapi segala hal.
- Berdoa dan Bersyukur: Ayat-ayat ini dapat menjadi pengingat untuk selalu berdoa dan bersyukur kepada Allah atas segala nikmat-Nya. Cobalah untuk berdoa dengan tulus dan merendahkan diri di hadapan-Nya. Sertakan rasa syukur atas semua yang telah diberikan kepada kita.
- Pahami Makna Keberagaman: Ayat-ayat ini mengajarkan bahwa keberagaman dalam ciptaan adalah salah satu tanda kebesaran Allah. Jika kita berinteraksi dengan berbagai budaya, agama, dan latar belakang, ingatlah bahwa semua manusia adalah ciptaan Allah yang layak dihormati dan diperlakukan dengan baik.
- Pedomani Ajaran dan Nilai Islam: Ayat ini mengingatkan kita untuk hidup sesuai dengan ajaran dan nilai-nilai Islam. Cobalah untuk mengintegrasikan nilai-nilai seperti kesabaran, ketakwaan, dan keikhlasan dalam setiap aspek kehidupan kita.
- Lakukan Amal Saleh: Ayat ini mendorong kita untuk melakukan amal saleh, yaitu perbuatan baik dan bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Berupayalah untuk berbuat baik dalam kehidupan sehari-hari, seperti berbagi dengan sesama, membantu yang membutuhkan, dan menjalani kehidupan yang bermanfaat bagi masyarakat.
- Perkuat Iman dan Ketakwaan: Ayat ini dapat menjadi sumber inspirasi untuk memperkuat iman dan ketakwaan kita kepada Allah. Rajinlah beribadah, baca Al-Qur'an, dan tingkatkan hubungan kita dengan Allah melalui doa dan dzikir.
- Rasakan Kedekatan dengan Allah: Ayat-ayat ini mengajak kita untuk merasakan kedekatan dengan Allah dalam doa dan ibadah kita. Saat beribadah, cobalah untuk merasa dekat dengan-Nya dan menyelami makna ayat-ayat yang kita baca.
- Tingkatkan Ilmu dan Pendidikan: Ayat-ayat ini menggarisbawahi pentingnya pengetahuan dan pemahaman. Upayakan untuk terus belajar dan meningkatkan pemahaman kita tentang agama, dunia, dan kehidupan, agar kita dapat lebih menghargai dan merenungkan ayat-ayat Allah.
Demikianlah informasi yang dapat kami berikan. Mari kita tingkatkan pemahaman kita terhadap ajaran Islam dengan secara khusyuk merenungkan dan mendalami Surat Ali Imran ayat 190-191. Ajak keluarga, teman, dan komunitas kita untuk bersama-sama mempelajari dan merenungkan pesan-pesan dalam surat ini, serta berdiskusi mengenai makna dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.
Luangkan waktu untuk berdzikir dan merenungkan kebesaran Allah dalam segala keadaan, sebagaimana yang diajarkan di setiap ayatnya. Dalam menjalankan ibadah dan kegiatan sehari-hari, selalu bermohon kepada Allah agar memberikan petunjuk dan keberkahan.
Dengan mempraktikkan ajaran Islam yang diajarkan melalui surat Ali Imran ayat 190-191, kita dapat memperkuat iman, mendekatkan diri kepada Allah, dan meraih kebahagiaan dunia dan akhirat. Semoga bermanfaat