Tafakur Artinya dalam Islam: Pengertian, Manfaat, Tujuan, Keutamaan, Objek, dan Caranya

Tafakur artinya dalam Islam (Foto: Parboaboa/Ratni)

PARBOABOA – Tafakur artinya merenung, dalam bahasa Arab istilah ini memiliki arti yang mendalam yang mengajarkan kita untuk melambatkan langkah, dan memperhatikan tanda-tanda kebesaran Allah SWT yang ada di sekitar kita.

Sebagaimana Allah berfirman dalam Surat Al-Imran ayat 191, yang berbunyi:

الَّذِيْنَ يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُوْنَ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هٰذَا بَاطِلًاۚ سُبْحٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Artinya: (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.

Dari ayat tersebut, terkandung undangan bagi kita untuk menelaah dan memahami tujuan di balik kehidupan ini.

Melalui tafakur, manusia diperkenalkan pada sebuah dimensi yang lebih dalam tentang kehidupan ini, serta membawa kita untuk memahami makna dan hikmaj di balik setiap peristiwa yang terjadi.

Dalam kesibukan sehari-hari, kita seringkali lupa untuk memperhatikan tanda-tanda yang muncul di sekitar kita, seperti pergantian siang dan malam, musim yang berubah, atau keindahan alam yang menakjubkan.

Tafakur artinya mengingatkan kita untuk tidak terjebak dalam rutinitas dan kesibukan yang membutakan kita, melainkan untuk menyelami dan menghayati setiap momen yang Allah berikan.

Dengan demikian, penting bagi kita mempelajari apa itu tafakur. Untuk memahaminya lebih baik, berikut Parboaboa telah merangkum penjelasan selengkapnya di bawah ini.

Tafakur Artinya dalam Islam

Tafakur artinya (Foto: Parboaboa/Ratni)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tafakur artinya renungan, perenungan, merenung, menimbang-nimbang dengan sungguh-sungguh, atau berarti pula mengheningkan cipta.

Secara terminologis, istilah ini merujuk pada proses kegiatan kemampuan akal pikiran di dalam diri manusia, baik yang berupa kegiatan hati, jiwa, atau akal melalui nalar dan renungan. Tujuan tafakur adalah mencapai makna-makna yang tersebunyi di setiap masalah, atau mencari asal usul korelasi antar permasalahan.

Tafakur artinya dalam Islam merujuk pada proses kontemplasi atau merenungkan ciptaan Allah SWT dan kebesaran-Nya dalam segala aspek kehidupan. Dalam Islam, merenung dianggap sebagai salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meningkatkan kualitas keimanan seseorang.

Kegiatan merenung juga sering dikaitkan dengan praktik dzikir, meditasi, atau memperbanyak bacaan Al-Quran untuk memperdalam pemahaman terhadap agama dan meningkatkan kesadaran diri.

Tafakur dan tadabbur adalah dua konsep dalam Islam yang saling terkait namun memiliki perbedaan yang penting.

Seperti yang telah kita bahas sebelumnya, tafakur artinya proses merenung, berfikir, dan memperhatikan dengan sungguh-sungguh terhadap tanda-tanda kebesaran Allah di alam semesta.

Sementara itu, tadabbur merupakan perpanjangan dari tafakur. Tadabbur berarti "merefleksikan, mengkaji, atau mengambil hikmah" secara mendalam dari apa yang kita amati dan renungkan.

Tadabbur mengajarkan kita untuk memahami pesan-pesan yang tersembunyi di balik setiap ciptaan Allah dan mengaitkannya dengan kehidupan kita sehari-hari. Ini melibatkan mengeksplorasi makna-makna yang lebih dalam dan menerapkannya dalam praktik hidup kita.

Perbedaan utama antara tafakur dan tadabbur terletak pada tingkat kedalaman pemahaman yang dicapai.

Tafakur artinya lebih menekankan pada pengamatan dan perenungan, sementara tadabbur melibatkan refleksi mendalam dan pengambilan hikmah dari apa yang diamati.

Dalam tadabbur, kita tidak hanya memahami kebesaran Allah, tetapi juga mencari pemahaman yang lebih mendalam tentang tujuan hidup kita dan bagaimana kita dapat menerapkan prinsip-prinsip Islam dalam kehidupan kita sehari-hari.

Manfaat Tafakur

Manfaat tafakur (Foto: Parboaboa/Ratni)

Kegiatan tafakur memiliki manfaat yang sangat penting dalam kehidupan seorang muslim, yaitu:

1. Mendekatkan Diri Kepada Allah SWT

Tafakur dapat membantu seseorang untuk memperdalam pemahaman terhadap agama dan memperkuat ikatan dengan Allah SWT.

Dengan merenungkan kebesaran Allah dan ciptaan-Nya, seseorang dapat mengembangkan rasa takjub dan menghargai kebesaran-Nya, sehingga dapat meningkatkan kualitas ibadah.

2. Meningkatkan Keimanan

Tafakur juga dapat membantu seseorang untuk meningkatkan keimanan dan keyakinan pada Allah SWT. Dengan memikirkan makna kehidupan yang lebih dalam, seseorang dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai tujuan hidup dan mengembangkan rasa syukur serta tawakal pada Allah SWT.

3. Mengurangi Stres dan Kecemasan

Tafakur juga dapat membantu seseorang mengurangi stres dan kecemasan. Dengan memfokuskan pikiran pada kebesaran Allah dan makna kehidupan yang lebih dalam, seseorang dapat mengurangi ketegangan dan merasa lebih tenang.

4. Meningkatkan Kualitas Hidup

Dengan memperdalam pemahaman terhadap agama dan meningkatkan keimanan, seseorang dapat mengembangkan nilai-nilai positif dalam kehidupan sehari-hari seperti ketulusan, keikhlasan, dan kesabaran. Hal ini dapat membantu seseorang untuk memperbaiki kualitas hidupnya dan menjadi pribadi yang lebih baik.

5. Meningkatkan Kesadaran Diri

Tafakur juga dapat membantu seseorang untuk meningkatkan kesadaran diri dan memahami dirinya sendiri. Dengan merenungkan makna kehidupan yang lebih dalam, seseorang dapat mengenali kelemahan dan kekuatan dirinya serta memperbaiki perilaku dan sikap yang kurang baik.

Tujuan Tafakur

Tujuan tafakur (Foto: Parboaboa/Ratni)

Tujuan dari tafakur adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, memperdalam pemahaman terhadap agama, serta meningkatkan kesadaran diri dan keimanan.

1. Menggali Makna Hidup

Tafakur artinya membuka jendela pemahaman tentang tujuan hidup kita di dunia ini. Dalam proses merenung, kita dapat mencari makna yang lebih dalam tentang eksistensi kita sebagai makhluk Allah, tujuan penciptaan kita, dan tugas kita sebagai hamba-Nya.

2. Meningkatkan Keimanan

Melalui tafakur, kita dapat memperkuat keimanan kita kepada Allah. Dengan merenungkan kebesaran-Nya yang termanifestasi dalam alam semesta dan mencermati nikmat-nikmat yang diberikan-Nya, kita dapat memperkuat keyakinan kita akan keesaan Allah, kekuasaan-Nya, dan kasih sayang-Nya yang tak terbatas.

Hal ini dapat menguatkan keimanan kita dan memperkuat keteguhan hati dalam menghadapi cobaan dan tantangan hidup.

3. Mengembangkan Rasa Syukur

Tafakur artinya juga mengajarkan kita untuk menghargai dan mensyukuri nikmat-nikmat yang Allah berikan kepada kita.

Dalam kontemplasi yang mendalam, kita bisa menyadari bahwa segala sesuatu yang ada di sekitar kita adalah anugerah dari Allah, termasuk kehidupan, kesehatan, keluarga, dan karunia-Nya lainnya.

Dengan merenungkan nikmat-nikmat ini, kita akan semakin bersyukur dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya mensyukuri setiap anugerah-Nya.

4. Menemukan Kedamaian Batin

Tafakur dapat memberikan kedamaian dan ketenangan batin. Dalam hiruk-pikuk kehidupan yang serba sibuk dan penuh tekanan, tafakur memberikan kesempatan untuk melambatkan langkah, memusatkan pikiran, dan merenung dalam ketenangan.

Melalui kontemplasi yang mendalam, kita dapat menemukan ketenangan pikiran, kebahagiaan yang berasal dari hubungan dekat dengan Allah, serta ketenangan batin yang membantu kita mengatasi kecemasan dan tekanan hidup.

Keutamaan Tafakur

Keutamaan tafakur (Foto: Parboaboa/Ratni)

Dalam bukunya yang berjudul "Tafakur Sesaat Lebih Baik dari Ibadah Setahun", KH Abdullah Bin Nuh menyatakan bahwa Allah SWT memerintahkan umat muslim untuk bertafakur.

Setidaknya terdapat 17 ayat dalam 12 surat yang menggunakan istilah 'tafakkur' dan kata-kata terkaitnya, serta menjelaskan keutamaan tafakur, seperti:

1. Dengan Tafakur, manusia diharapkan bisa menambah rasa syukur kepada nikmat-nikmat yang Allah, seperti yang dijelaskan dalam surat An Nahl ayat 14.

وَهُوَ الَّذِي سَخَّرَ الْبَحْرَ لِتَأْكُلُوا مِنْهُ لَحْمًا طَرِيًّا وَتَسْتَخْرِجُوا مِنْهُ حِلْيَةً تَلْبَسُونَهَا وَتَرَى الْفُلْكَ مَوَاخِرَ فِيهِ وَلِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Artinya: "Dan Dialah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daging yang segar (ikan) darinya, dan (dari lautan itu) kamu mengeluarkan perhiasan yang kamu pakai. Kamu (juga) melihat perahu berlayar padanya, dan agar kamu mencari sebagian karunia-Nya, dan agar kamu bersyukur."

2. Selanjutnya keutamaan tafakur adalah dapat menumbuhkan rasa takut terhadap azab yang akan diberikan Allah. Sehingga manusia mempersiapkan diri agar tidak melakukan perbuatan dosa dan segala macam maksiat, seperti zina yang tertulis dalam surat Al Isra ayat 32.

Tafakur untuk menumbuhkan rasa takut terhadap azab Allah juga tertlisa dalam surat Al Baqarah ayat 266.

أَيَوَدُّ أَحَدُكُمْ أَنْ تَكُونَ لَهُ جَنَّةٌ مِنْ نَخِيلٍ وَأَعْنَابٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ لَهُ فِيهَا مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ وَأَصَابَهُ الْكِبَرُ وَلَهُ ذُرِّيَّةٌ ضُعَفَاءُ فَأَصَابَهَا إِعْصَارٌ فِيهِ نَارٌ فَاحْتَرَقَتْ ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمُ الْآيَاتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُونَ

Artinya: "Adakah salah seorang di antara kamu yang ingin memiliki kebun kurma dan anggur yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, di sana dia memiliki segala macam buah-buahan, kemudian datanglah masa tuanya sedang dia memiliki keturunan yang masih kecil-kecil. Lalu kebun itu ditiup angin keras yang mengandung api, sehingga terbakar. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu memikirkannya."

Objek Tafakur

Tafakur artinya memiliki objek yang sangat luas, namun tujuannya tetap satu yaitu munculnya keyakian yang membuat orang untuk bertafakur agar semakin taat kepada Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.

Berikut ini merupakan objek-objek tafakur di antaranya :

1. Tafakur Tentang Segala Bentuk Nikmat Allah

Tafakur artinya memiliki Kehidupan yang bermakna, keluarga yang lengkap, kesehatan, ekonomi yang mapan dan cukup, serta banyak bentuk nikmat lainnya dari Allah SWT, baik maupun buruk, semuanya adalah nikmat.

Manusia hanya perlu belajar menikmatinya. Orang yang merenungkan setiap nikmat yang diberikan oleh Allah akan menjadi pandai bersyukur, dan Allah akan menambah nikmat bagi mereka.

2. Tafakur Tentang Tanda-tanda Kekuasaan Allah

Segala sesuatu yang terdapat di langit dan bumi merupakan tanda kekuasaan Allah SWT. Seseorang yang mampu memahami kekuasaan Allah tidak akan bersikap sombong dan congkak.

Bayangkanlah Bumi yang tak terhingga, matahari, planet, pohon-pohon, hujan dan panas, hewan-hewan, siang dan malam, lautan yang luas, gunung beserta isinya yang kompleks, sumber air dan segala yang ada, semuanya adalah kekuasaan Allah SWT.

3. Tafakur Tentang Janji-janji Allah

Allah akan membalas segala kebaikan manusia dengan berlipat ganda. Orang yang senantiasa merenungkan janji-janji Allah akan memiliki kecintaan pada kehidupan akhirat. Al-Qur'an dan Hadis mengandung semua janji Allah.

4. Tafakur Tentang Ancaman-ancaman Allah

Ancaman Allah juga dapat dipahami dan direnungkan dalam Al-Qur'an dan Hadis. Orang yang merenungkan ancaman Allah akan merasa takut untuk melakukan dosa. Dengan akal yang dimiliki, manusia akan menjauhi larangan Allah SWT untuk mendapatkan balasan kebaikan dari-Nya.

5. Tafakur Tentang Kematian

Orang yang merenungkan tentang kematian akan menganggap dunia ini sebagai kehidupan yang sementara. Mereka menjadikan kesempatan hidup sebagai bekal untuk kehidupan di akhirat kelak.

Cara Tafakur

Tafakur dapat dilakukan dengan berbagai cara, setiap individu mungkin memiliki prefensi dan gaya yang berbeda dalam melaksanakannya.

Namun, ada beberapa cara yang umum dilakukan adalah:

1. Tafakur alam artinya perbuatan yang diperintahkan dalam agama dan ditunjukkan kepada mereka yang memiliki pengetahuan untuk merenungkan berbagai fenomena alam.

Tafakur ini mengajarkan kita berguru pada fenomena alam untuk memahami tanda-tanda kekuasaan-Nya seperti dalam surat Ali Imran ayat 190-191,

2. Tafakur diri artinya mencari tahu hakikat diri untuk mengenal diri sendiri. Pasalnya, pengenalan Allah harus bermula dari diri sendiri sebagai instrumen intelektual dan spiritual yang paling tinggi. Sebagaimana yang termaktub dalam surat Adz Dzariyat ayat 21,

وَفِي أَنْفُسِكُمْ ۚ أَفَلَا تُبْصِرُونَ

Artinya: "dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?"

Demikianlah penjelasan mengenai tafakur artinya, beserta dengan objek, manfaat dan cara untuk bertafakur. Semoga setelah memahaminya, dapat meningkatkan ketakwaan kepada Allah dan menjauhi segala hal yang dilarang-Nya. Sehingga kita akan mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

Editor: Lamsari Gulo
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS