PARBOABOA,
Jakarta – BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila) menggelar lomba
dalam rangka Hari Santri. Tema yang diangkat yaitu 'Hormat Bendera Menurut
Hukum Islam' dan 'Menyanyikan Lagu Kebangsaan Menurut Hukum Islam'.
Namun, tema tersebut banyak menuai kritik karena tema
tersebut dianggap mengadu domba sekaligus penghinaan terhadap komunitas santri.
Sebab Hari Santri bukan hanya milik warga Nahdlatul Ulama saja, tapi milik
semua umat Islam.
Sekretaris Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP)
Achmad Uzair Fauzan menjelaskan, tema dari lomba menulis artikel 'Hormat
Bendera Menurut Hukum Islam' disesuaikan dengan peringatan Hari Santri. Dia
menekankan, tema tersebut bukan bermaksud untuk membenturkan Pancasila dengan
agama.
Dia menyebut bahwa para santri memiliki sebuah tradisi
membahas isu-isu sosial dari perspektif kajian Islam. Uzair menuturkan lomba
penulisan artikel ini bagian dari mendalami kembali warisan keislaman dalam
rangka menguatkan nasionalisme.
Tetapi pada akhirnya, BPIP meminta maaf melalui akun
Instagram resmi mereka atas kegaduhan publik yang ditimbulkan dan tema lomba
penulisan tersebut resmi diganti.
"Kami sampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada
seluruh masyarakat sekaligus permohonan maaf, apabila kegiatan yang kami
laksanakan kurang sesuai yang diharapkan," tulis BPIP (16/8).
BPIP kemudian menetapkan 2 tema untuk perlombaan karya
tulis tersebut.
Pertama, Pandangan Agama Dalam Menguatkan Wawasan Kebangsaan.
Dan kedua, Peran Masyarakat Dalam Penanggulangan Pandemi Covid-19 Menuju
Indonesia Tangguh dan Indonesia Tumbuh.
Untuk informasi lebih lanjut terkait lomba maupun kegiatan yang telah dilaksanakan oleh BPIP, kiranya berkenan mengunjungi website kami bpip.go.id ataupun menyimak akun-akun media sosial yang telah dikelola resmi oleh BPIP.