Belajar Metode Tilawati: Kelebihan, Kekurangan, Penerapan, Manfaat, Perbedaan dengan Iqra

Belajar Metode Mengaji Tilawati (Foto: Unplash/Samsul)

PARBOABOA - Bagi setiap muslim, Al-Quran adalah pedoman utama dalam kehidupan, dan memahaminya serta membaca dengan baik sebagai  tujuan yang diinginkan oleh banyak orang.

Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, pemilihan metode belajar yang tepat memiliki peran yang sangat penting.

Salah satunya tilawati telah dikenal dan diamalkan dalam Islam, yang pada awalnya tersebar di daerah Kutai Kartanegara.

Ini sebagai pendekatan yang berfokus pada keindahan dan kebenaran bacaan, memastikan bahwa setiap huruf dan kata Al-Quran dibaca dengan tajwid yang penuh makna. 

Dikutip dari buku berjudul Metode Pengajaran Al-Qur’an dan Seni Baca Al-Qur’an dengan Ilmu Tajwid, karya Dr.Hj.Nur’aini,S.Ag.,M.Ag. menjelaskan, bahwa tilawati adalah sebuah pendekatan pembelajaran yang diakui memiliki daya tarik tersendiri dalam membimbing siswa untuk meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur'an dengan menggunakan seni nada atau melodi tertentu. 

Dengan fokus pada pengoptimalan otak kanan saat proses belajar, metode tilawati adalah untuk menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih menarik, sehingga siswa tidak akan merasa jenuh atau bosan selama proses belajar. 

Keunikan mengaji tilawati terletak pada penguasaan tajwid dan penggunaan nada yang tepat, sehingga bacaan tidak hanya menjadi benar secara teknis, tetapi juga mengandung kekuatan emosional yang menggetarkan jiwa.

Dalam artikel Parboaboa akan membahas secara rinci apa itu sebenarnya tilawati? dan apakah ada perbandingan antara metode ngaji tilawati dengan metode iqra? Agar lebih jelas, mari simak ulasan selengkapnya dibawah ini, ya!

Mengenal Apa itu Metode Tilawati

tilawati

Metode tilawati (Foto: Freepik/Ayunannas)

Dilansir dari buku Mencari Arti Menempa Diri, karya Mahasiswa BCB UIN SMH, Tilawati adalah cara atau metode belajar mengajar baca Al Quran dengan pendekaran klasikal-baca-simak secara seimbang.

Pendekatan ini tidak mengadopsi pendekatan pengajaran kaku, melainkan mengajak anak-anak belajar dengan cara yang menyenangkan.

Dengan metode tilawati, kemampuan otak kanan anak akan dioptimalkan saat mereka belajar Al-Quran. Tujuannya adalah menciptakan lingkungan belajar yang nyaman, menyenangkan, dan tidak membosankan. Semacam lingkungan tersebut memiliki potensi untuk membantu murid-murid dalam memahami materi pembelajaran dengan lebih baik.

Metode tilawati telah menjadi pilihan utama di berbagai lembaga pendidikan, diterapkan mulai dari pendidikan dini hingga tingkat lanjutan. Fleksibilitasnya yang tinggi menjadikan metode ini tetap relevan dan digunakan secara luas.

Metode tilawati muncul sebagai hasil dari evolusi zaman dan perubahan. Banyak pendidik yang pada awalnya hanya mencari inspirasi mengenai cara yang tepat untuk mengajar. Dari rasa ingin menciptakan proses belajar yang menarik, munculah metode tilawati yang mampu membuat pembelajaran Al-Quran tidak lagi terasa membosankan.

Para pengajar berharap untuk menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan, dan inilah yang mendorong munculnya metode tilawati. Banyak murid yang merasa senang, bahagia, dan penuh semangat ketika belajar melalui pendekatan ini.

Kelebihan dan Kekurangan Metode Tilawati

metode tilawati

Metode tilawati (Foto: Freepik/Brfgx)

Di balik kemunculannya terdapat kelebihan dan kekurangan metode tilawati yang wajib kamu ketahui, seperti:

Kelebihan Metode Tilawati

  1. Penyampaian praktis dalam pembelajaran.
  2. Penggunaan lagu rost untuk memperkuat bacaan.
  3. Pendekatan klasikal dengan bantuan peraga dan individual dengan teknik membaca simak menggunakan buku.
  4. (Kenaikan level santri bersama-sama dalam satu periode pembelajaran dengan standar kualitas yang dijaga.
  5. Mencapai target kurikulum secara baik baik dari segi kualitas maupun waktu.
  6. Pendekatan klasikal membantu mengenalkan bacaan dengan baik, memfasilitasi kemajuan dalam lagu rost, serta memperlancar transisi dari halaman awal hingga halaman akhir.
  7. Evaluasi memberikan kepercayaan diri dan motivasi kepada santri serta memberi panduan kepada guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, memperbaiki kekurangan, dan memberikan masukan berharga untuk penilaian raport serta pemahaman kemampuan santri.

Kekurangan Metode Tilawati

Namun, terdapat beberapa kelemahan dalam pendekatan tilawati, yaitu kurangnya fokus pada latihan huruf hijaiyah tanpa harakat yang membutuhkan lebih banyak latihan.

Secara ringkas, pendekatan tilawati adalah metode pembelajaran bacaan Al-Qur’an yang memanfaatkan lagu rost melalui pendekatan klasikal dan individual dengan teknik membaca simak. Saat proses pembelajaran berlangsung, santri duduk melingkar seperti huruf "U" dengan guru berada di tengah depan untuk interaksi yang lebih mudah.

Dari Mana Inspirasi Metode Ngaji Tilawati Berasal?

tilawati adalah

Metode tilawati (Foto: Freepik/Brfgx)

Dalam ayat ke-4 surah Al Muzzammil Allah menginstruksikan agar Al-Qur'an dibaca dengan tartil yang berbunyi:

اَوۡ زِدۡ عَلَيۡهِ وَرَتِّلِ الۡقُرۡاٰنَ تَرۡتِيۡلًا

Latin: Aw zid 'alaihi wa rattilil Qur'aana tartiila

Artinya: "Dalam ayat ini, Allah memberi perintah kepada Nabi Muhammad agar membaca Al-Qur'an dengan teliti dan hati-hati (tartil). Ini mengandung arti membaca dengan lambat, mengucapkan kata dengan jelas, dan merenungi makna serta tujuan dari setiap ayat yang dibacakan, sehingga kesan mendalam tercipta di dalam hati. 

Nabi SAW melaksanakan perintah ini dengan sempurna. 'Aisyah menyampaikan bahwa Rasulullah saw membaca Al-Qur'an dengan tartil, sehingga membaca surah tertentu membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan dengan bacaan biasa"

dan ayat ke-121 surah Al Baqarah menegaskan pentingnya membaca Al-Qur'an dengan benar (tilawah), berbunyi:

Ø• ÙˆÙŽÙ…ÙŽÙ†Û¡ يَّكۡفُرۡ بِهٖ فَاُولٰٓٮِٕكَ هُمُ الۡخٰسِرُوۡنَ اَلَّذِيۡنَ اٰتَيۡنٰهُمُ الۡكِتٰبَ يَتۡلُوۡنَهٗ حَقَّ تِلَاوَتِهٖؕ اُولٰٓٮِٕكَ يُؤۡمِنُوۡنَ بِهٖ‌

Latin: Allaziina aatainaa humul Kitaaba yatluunahuu haqqa tilawatihi ulaaa'ika yu'minuuna bi; wa mai yakfur bihii fa ulaaa'ika humul khaasiruun

Artinya: “Orang-orang yang telah Kami beri Kitab, membacanya dengan penuh tanggung jawab; merekalah yang sungguh-sungguh meyakini isinya dan siapapun yang menolak untuk mengakui Kitab tersebut, mereka akan menderita kerugian"

Dari dua ayat ini, muncullah metode dan nama "Tilawati".

Pengalaman yang diakumulasi oleh para pengajar Al-Qur'an juga berperan sebagai inspirasi utama dalam pengembangan metode ini. Semangat untuk mengajarkan Al-Qur'an dengan benar, menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan bagi murid, dan menemukan cara yang efektif dalam proses pembelajaran turut mempengaruhi pengembangan metode ini.

Penerapan Metode Ngaji Tilawati

Sistem pembelajarannya terbagi menjadi beberapa bagian yang disesuaikan dengan kemampuan anak. Anak-anak dimulai dengan mempelajari Al-Quran menggunakan lagu-lagu yang menghibur sejak jilid pertama. Ini membantu mereka mengingat materi dengan lebih baik dan mempermudah proses belajar-mengajar.

Dengan metode ini, pembelajaran disampaikan secara praktis dan efisien tanpa perlu melebih-lebihkan. Ini mendukung perkembangan anak karena menghindarkan kejenuhan dan membantu mereka tetap fokus.

Beberapa pengajar bahkan memanfaatkan lagu-lagu dan bahan peraga untuk memberikan pelajaran.

Pendekatan baca simak digunakan dengan seimbang oleh pengajar. Metode ini memungkinkan pengajar untuk mengatur waktu anak dalam membaca dan mendengarkan. Dengan mendengar teman sekelas dan mencobanya sendiri, anak-anak dapat lebih memahami materi yang diajarkan.

Manfaat Metode Ngaji Tilawati

Ada beberapa keuntungan yang akan dirasakan oleh siswa yang menggunakan metode tilawati. Keuntungan ini bisa menjadi pertimbangan saat memilih metode belajar. Berikut adalah manfaat ngaji tilawati:

1. Kesetaraan dalam Penggunaan Waktu

Manfaat pertama yang ditemukan dalam metode tilawati adalah kesetaraan dalam penggunaan waktu. Pendekatan ini memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan alokasi waktu yang sama tanpa perbedaan. Hal ini menciptakan rasa saling percaya di antara siswa tanpa adanya perasaan diistimewakan.

Penggunaan waktu yang merata ini sangat efektif karena semua siswa mendapatkan peluang dan perlakuan yang sama. Baik siswa yang datang lebih awal atau datang agak terlambat, mereka akan memperoleh waktu yang serupa. Dengan demikian, diharapkan bahwa perkembangan pembelajaran dan pencapaian akan sejalan.

2. Metode yang Menarik Perhatian

Manfaat lain yang dimiliki metode tilawati, bila dibandingkan dengan pendekatan klasikal, adalah suasana yang lebih menarik bagi siswa. Pendekatan tilawati memungkinkan pembelajaran yang efisien dan menyenangkan. Dengan memasukkan unsur seni, hal-hal yang awalnya dianggap sulit dapat menjadi lebih mudah dan menarik.

Suasana yang menyenangkan dan menghindari kebosanan di mata siswa menjadi faktor kunci dalam keberhasilan pembelajaran. Anak-anak akan lebih menikmati proses belajar dan merasa senang, sehingga keengganan atau keengganan dalam belajar Al-Qur'an bisa diatasi.

3. Lingkungan Belajar yang Mendukung

Keuntungan lain yang diberikan oleh metode tilawati adalah menciptakan lingkungan belajar yang mendukung. Siswa akan mendapatkan waktu yang sama untuk mengaji secara teratur dan bergiliran. Ini akan membantu mereka memahami arti penting kesabaran.

Di samping itu, saat menunggu giliran, siswa dapat mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan. Ini akan membuat siswa lebih siap ketika gilirannya tiba, dan dengan demikian menciptakan suasana pendidikan yang lebih teratur.

4. Keterlibatan Siswa

Manfaat lain yang sangat diperoleh dari metode tilawati adalah melibatkan siswa secara aktif. Para murid akan menjadi terbiasa untuk mengikuti setiap tahapan dalam proses belajar, dimulai dari membaca doa awal hingga doa akhir. Ini akan membantu siswa memahami dan menghargai setiap langkah yang diambil dalam proses pembelajaran.

5. Materi yang Mudah Dipahami

Kelebihan lain yang pasti diperoleh dari penggunaan metode tilawati adalah kemudahan dalam pemahaman materi. Proses pembelajaran yang dijalankan dengan metode yang menyenangkan, serta diiringi oleh lagu-lagu yang indah, akan membuat materi lebih mudah dipahami dan diingat. Penggunaan lagu-lagu yang dikenal dan dimengerti juga menjadi faktor kunci dalam membantu siswa memahami dan mengingat materi dengan lebih baik.

Perbedaan Metode Tilawati dengan Metode Iqra

  • Iqro dirancang untuk para pemula yang sedang belajar huruf hijaiyah serta cara membaca Al-Quran, sementara Tilawatil Quran ditujukan bagi mereka yang telah mahir dalam membaca Al-Quran.
  • Iqro memiliki peran fundamental dalam pelajaran membaca Al-Quran pada tingkat dasar, sedangkan Tilawatil Quran merupakan salah satu komponen dari pelajaran mengaji.
  • Iqro diperkenalkan secara sistematis dan terstruktur, dimulai dari huruf hijaiyah hingga tahap membaca dengan ucapannya. Materi ini disajikan dalam bentuk buku dan kitab. Di sisi lain, Tilawatil Quran lebih cenderung bersifat improvisasi dan dilakukan berdasarkan pemahaman pembaca.

Jadi gimana dengan penjelasan di atas? Apakah kamu tertarik untuk memperdalam pemahaman dan bacaan Al-Quran melalui metode tilawati?

Dengan pendekatan yang menarik, menyenangkan, dan efektif, metode tilawati dapat membantu kamu merasakan keindahan dalam membaca Al-Quran. Dengan demikian, kamu dapat mendapatkan manfaat besar dan memperdalam hubungan spiritual dengan Al-Quran. Semoga bermanfaat!

Editor: Sari
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS