PARBOABOA, Bogor – Gelombang aksi tolak kenaikan bahan bakar minyak (BBM) kembali berlangsung di Kota Bogor, Rabu (07/09/2022). Aksi unjuk rasa kali ini digelar oleh mahasiswa dari Universitas Djuanda (Unida).
Berbeda dengan yang sebelumnya, unjuk rasa mahasiswa Uninda diwarnai dengan aksi dorong motor. Aksi tersebut dilakukan dari Tugu Kujang hingga sekitaran pintu 3 Istana Kepresidenan Bogor di Jalan Juanda, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.
Negosiator dan jurubicara aksi, Ruben Bentiyan, mengatakan bahwa aksi mendorong motor dari Tugu Kujang ke Istana Bogor sebagai tanda dimulainya protes terhadap kebijakan kenaikan harga BBM oleh pemerintah.
“Harusnya pemerintah mengerti betul, kesulitan yang tengah masyarakat hadapi pasca dihantam pandemi. Tapi, sayang sejuta sayang, pemerintah lebih memilih terus menerus membangun proyek-proyek yang terkadang tidak memberikan dampak langsung dan signifikan terhadap masyarakat,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (07/09/2022).
Aksi unjuk rasa dengan mendorong motor dimulai sekitar pukul 14.38 WIB. Sambil berorasi, terlihat masa aksi laki-laki mendorong motor sejauh kurang lebih 1,2 km.
Setibanya di sekitaran Pintu 3 Istana Bogor, pagar kawat berduri sudah dibentangkan sebagai batas aksi unjuk rasa. Para mahasiswa pun akhirnya berorasi di balik pagar tersebut. Hingga pukul 15.55 WIB, aksi unjuk rasa masih berlangsung di bawah guyuran hujan deras. Aparat, Polri, TNI dan lainnya juga masih berjaga.
Wakapolresta Bogor Kota AKBP Ferdy Irawan, setiap harinya terdapat gelombang massa aksi unjuk rasa dari berbagai unsur dan elemen akan berlangsung di Kota Bogor.
“Unjuk rasa kita mencatat sampai hari Jumat ada terus setiap hari dari berbagai unsur elemen,” ucap Fery kepada wartawan.
Tuntutan yang dilayangkan oleh mahasiswa dan gelombang massa aksi semuanya sama, yaitu terkait penolakan kenaikan harga BBM.
“Pada intinya sama isunya yaitu komplain atau protes ada kenaikan harga BBM bersubsidi. Kita siap mengamankan, siap menjaga,” tutupnya.