PARBOABOA, Tokyo - Seorang Warga Negara Indonesia (WNI), Joshi Putri Cahyani (23) ditemukan tewas di apartemen dua lantai Bunkyo-cho, Kota Maebashi, Prefektur Gunma, Jepang. Terduga pelaku berhasil ditangkap.
Menurut postingan dari akun Instagram @kensyu_hits, korban pertama kali ditemukan pada Rabu (23/8/2023) sore oleh seorang petugas. Selanjutnya, diketahui korban merupakan pelajar Indonesia yang tinggal di Ishikura-cho, Kota Maebashi.
Diduga, korban telah tewas sejak beberapa hari sebelumnya. Sementara dari tubuh korban, tidak ditemukan adanya tanda-tanda luka.
Penemuan mayat ini bermula dari seseorang yang mengaku tak dapat menghubungi korban. Pencarian pun dilakukan sejak Senin (21/8/023).
Dilaporkan juga, tempat penemuan mayat bukanlah tempat tinggal korban. Kamar tersebut disewa oleh pria yang merupakan kenalan Joshi.
Kadiv Hubinter Polri Irjen Pol. Krishna Murti mengatakan, terduga pelaku berinisial KK ditangkap di salah satu stasiun di wilayah Tokyo, Kamis (24/8/23), sekitar pukul 13.25 waktu setempat.
Krishna menambahkan, polisi masih menganalisis rekaman kamera CCTV di sekitar TKP dan tempat tinggal JPC untuk mengikuti jejak korban. Pihak berwenang juga menyelidiki sejumlah kemungkinan di insiden ini.
Saat ini terduga pelaku masih diduga melakukan penelantaran jenazah.
Dirjen PWNI dan BHI Kementerian Luar Negeri, Joedha Nugraha pada Kamis (25/8/2023) melaporkan, KBRI Tokyo telah mendapat konfirmasi dari Kepolisian Maebashi, Gunma. Saat ini otoritas Jepang melakukan proses autopsi untuk memastikan penyebab kematian korban.
KBRI Tokyo juga telah berkomunikasi dengan keluarga korban untuk menginformasikan perkembangan kasus dan proses penanganan jenazah. KBRI akan terus memantau proses hukum terhadap KK dan membantu proses pemulasaraan dan repatriasi jenazah JPC sesuai permintaan keluarga.
Kasus Kekerasan Jarang Terjadi di Jepang
Jepang merupakan negara yang memiliki aturan ketat terkait kepemilikan senjata. Bahkan kasus kekerasan jarang terdengar di Jepang.
Kepemilikan senjata juga terbilang sulit di Jepang. Sebelum memiliki senjata, seseorang harus menjalani ujian dan tes kesehatan mental.
Pemerintah juga hanya mengizinkan warga sipil memiliki senapan untuk berburu dan senapan angin.
Meski demikian, sejumlah kasus kekerasan yang menewaskan korban telah menyita perhatian publik Jepang. Salah satunya penembakan terhadap mantan Perdana Menteri Shinzo Abe pada Juli tahun lalu.
Pada Mei 2023, Masanori Aoki (31), putra seorang politikus lokal ditangkap setelah membunuh empat orang dalam aksi penembakan dan penusukan.
Pada tahun 2014, hanya ada enam insiden kematian akibat senjata di Jepang.
Sementara itu, penembakan terhadap polisi terjadi lebih dari 30 tahun yang lalu tepatnya 1990. Saat itu, dua petugas ditembak oleh anggota geng di prefektur Okinawa.
Editor: Umaya khusniah