PARBOABOA - Ketika terlahir ke dunia, tubuh manusia dibentuk oleh 270 tulang. Namun, seiring bertambahnya usia, beberapa dari tulang-tulang tersebut akan menyatu dan hanya akan berjumlah 206 tulang saja ketika mencapai usia dewasa.
Tulang memiliki sifat yang keras karena kandungan zat mineral yang terkandung di dalamnya. Sedangkan sifat lentur yang dimiliki oleh tulang disebabkan oleh kandungan protein yang terdapat pada tulang.
Berdasarkan sel penyusunnya, tulang terbagi menjadi 2, yaitu tulang keras dan tulang rawan. Tulang keras merupakan kulit luar tulang pipa yang padat dan keras, serta memiliki sifat kaku. Tulang ini terbentuk dari tulang rawan yang mengalami osifikasi (penulangan)
Sedangkan tulang rawan adalah jaringan tulang yang menghubungkan bagian-bagian tubuh manusia. Tulang ini juga bisa dikatakan sebagai bentuk awal sebelum menjadi tulang. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang tulang yang satu ini, berikut kami telah merangkum informasinya untuk kamu.
Apa Itu Tulang Rawan ?
Tulang rawan adalah jaringan penghubung yang keras, tetapi fleksibel dan bisa kamu temukan pada berbagai bagian tubuh. Ketika menyentuh bagian ujung hidung atau bagian luar telinga, seperti itulah tekstur dari jaringan penghubung tulang ini. Jaringan ini terdiri dari air dan zat berbentuk gel yang disebut sebagai matriks.
Tulang ini lebih lunak jika dibandingkan dengan tulang pada umumnya, namun lebih keras dan kurang lentur dari pada otot. Selain itu, tulang ini juga dapat dijumpai diantara tulang biasa. Hal tersebut tidak terlepas dari fungsi jaringan tulang rawan sebagai penghubung bagian-bagian tubuh manusia.
Ciri-ciri Tulang Rawan
1. Struktur jaringannya lebih kaya akan zat perekat dan sedikit kalsium.
2. Susunannya terdiri dari kondrosit dan matriks sebagai serat dan kandungan dasar.
3. Tulang rawan memiliki sifat yang elastis, lentur, lunak, dan tidak mudah patah.
Jenis-jenis Tulang Rawan
1. Hialin
Hialin merupakan tulang rawan yang paling banyak ditemukan pada tubuh manusia. Contoh tulang rawan hialin terdapat pada hidung, trakea, iga, dan laring. Selain itu, hialin juga bisa kamu temukan pada permukaan tulang dan berfungsi layaknya bantalan.
Hialin memiliki tekstur yang lentur dan elastis, serta jika dilihat secara sekilas, tulang ini akan terlihat sedikit rapuh. Namun nyatanya, hialin mampu bertahan dari tekanan hingga titik tertentu. Hal ini disebabkan oleh kandungan serat kolagen yang banyak terdapat pada hialin. Meski demikian, jika dibandingkan dengan 2 jenis tulang rawan lainnya, maka hialin tergolong yang paling lemah.
2. Elastis
Elastis akan dengan mudah kamu temukan pada telinga atau pada epiglotis di tenggorokan. Selain itu, elastis juga bisa kamu temukan pada hidung dan trakea. Elastis terdiri dari matriks yang mengandung banyak serat elastis dan kolagen tipe II. Maka tak heran jika tekstur elastis cenderung kenyal.
3. Fibrosa
Fibrosa memiliki matriks yang keruh dan gelap, serta mengandung serabut kolagen yang membentuk satu berkas dan tersusun sejajar. Fibrosa akan banyak kamu temukan pada area tubuh yang membutuhkan dukungan kuat atau kekuatan tarikan yang besar, seperti meniscus. Fibrosa juga dikatakan sebagai jaringan tulang rawan yang paling kuat.
Fungsi Tulang Rawan
1. Sebagai bantalan agar tulang bergerak tanpa terjadi gesekan.
2. Memberikan perlindungan antar tulang padat agar tidak bertabrakan satu sama lain.
3. Sebagai perekat tulang-tulang di tubuh.
4. Membantu menopang berat tubuh saat berkegiatan.
5. Memberikan bentuk di bagian tubuh tertentu.
6. Mendukung tubuh anak-anak sebelum berubah menjadi tulang biasa.
Perbedaan Tulang Rawan dan Tulang Keras
Tulang rawan dibentuk oleh kondroblas, dilapisi oleh selaput perikondrium, mengandung sedikit kalsium dan memiliki sifat elastis. Sedangkan tulang keras dibentuk oleh osteoblas, dilapisi oleh periosteum, mengandung banyak kalsium, dan memiliki sifat kaku.
Masalah Kesehatan yang Bisa Terjadi
1. Chondromalacia Patellae
Chondromalacia patellae merupakan kondisi dimana tulang rawan yang berada di bawah tempurung lutut (patella) melunak atau mengalami cedera. Sebagai akibatnya, tulang lutut dan tulang paha bisa saling bergesekan, sehingga memicu rasa nyeri.
2. Kostokondritis
Kostokondritis atau disebut juga dengan sebutan costochondritis adalah peradangan di tulang rawan yang menghubungkan tulang dada dengan tulang rusuk. Gangguan ini juga merupakan salah satu penyebab nyeri dada, baik pada anak-anak maupun orang dewasa.
3. Osteoarthritis
Osteoarthritis adalah peradangan kronis di sendi akibat kerusakan pada tulang rawan. Osteoarthristis merupakan jenis arthritis atau radang sendi yang paling sering terjadi. Gangguan ini menyebabkan keluhan, seperti sendi terasa sakit, kaku, dan bengkak.
4. Akondroplasia
Menurut National Center of Advancing Translational Sciences, akondria adalah masalah kesehatan pada proses perubahan tulang rawan menjadi tulang keras disebut juga osifikasi endokondral. Gangguan ini menyebabkan dwarfisme (tinggi di bawah rata-rata), pergerakan siku yang terbatas, ukuran kepala yang lebih besar, hingga jari yang berukuran kecil.
5. Chondroma
Chondroma merupakan tumor jinak pada tulang rawan. Tumor ini dapat terjadi dihampir semua tulang yang ada di dalam tubuh. Biasanya, tumor jinak ini tumbuh secara bertahap pada sinus dan tulang yang terdapat pada tengkorak.
Jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan tulang, dengan cara mengonsumsi makanan bernutrisi setiap hari. Semoga membantu.