PARBOABOA, Jakarta - Pemerintah bersama PT PLN (Persero) tengah menggencarkan program konversi penggunaan kompor gas elpiji beralih ke kompor listrik. Uji coba program tersebut telah dilakukan di dua lokasi, yakni Solo dan Bali dengan menggunakan kompor listrik 1.000 watt.
Plt Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana menuturkan, pembagian kompor listrik secara gratis akan diberikan saat proses uji coba dan implementasi program konversi dilakukan.
"Iya gratislah! Kan namanya masih uji coba, nanti pas implementasinya pasti gratis. Dulu juga kan gratis waktu bagi elpiji dengan kompornya, kira-kira kita juga akan mirip seperti dia," ujarnya kepada wartawan, Senin (19/09/2022).
Ditemui secara terpisah, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, Pemerintah akan membagikan kompor listrik 1.000 watt secara gratis kepada masyarakat. Hal itu dilakukan untuk mengurangi penggunaan gas elpiji 3 kilogram (kg) bersubsidi.
"Iya dibantu," tegas Arifin kepada wartawan di Kantor ESDM, Senin (19/09/2022).
Arifin juga menuturkan, saat ini PLN sedang menyiapkan jaringan khusus yang nantinya akan digunakan untuk program tersebut. Namun dirinya juga menyadari, proses peralihan itu tidak akan bisa berjalan secara instan.
“Saat ini masih dalam perencanaan, dengan memastikan bahwa masyarakat tidak menambah biaya apabila nanti programnya berjalan,” tuturnya.
"Diminimalkan (penggunaan elpiji 3 kg), tapi ini kan it takes time berapa tahun, supaya kita, mau enggak kita impor barang luar terus, kan gamau kan?" tambahnya.
Sementara itu, Direktur PLN Darmawan Prasojo, mengklaim program konversi kompor elpiji beralih ke kompor listrik mampu menghemat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) karena harga keekonomian listrik lebih murah daripada elpiji.
"Dari sampel 23 keluarga penerima manfaat, ada saving APBN sekitar Rp20 juta per tahun,” kata Darmawan dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR.