PARBOABOA, Pematangsiantar - Mirip film Suicide Squad yang dibintangi Will Smith, Ukraina kini dikabarkan sedang membentuk tiga batalion baru yang terdiri dari para penjahat dan narapidana kelas kakap dalam perang melawan Rusia.
Dilansir media Rusia, Sputnik, Kamis (14/4/2022), mengutip Kepala Pusat Kontrol Pertahanan Nasional Rusia, Kolonel Jenderal Mikhail Mizintsev, pembentukan batalion itu dilakukan di Kota Kharkov.
Jenderal Mizintsev mengatakan, tiga batalion nasionalis baru Ukraina itu masing-masing bernama Slabozhanshchina, Kharkovshchina-1, dan Kharkovshchina-2.
Batalion itu dikelola dan berisikan para tahanan yang menjalani hukuman untuk kasus kriminal, terutama kejahatan berat.
“(Pembentukannya) sedang diselesaikan,” kata Mizintsev. Dia menuturkan, tugas utama dari tiga batalion tersebut adalah untuk membentengi Kharkov dari selatan, serta mencegah keluarnya penduduk lokal dari kota itu.
Batalion itu juga diperintahkan untuk membunuh serta menghancurkan unit-unit Angkatan Bersenjata Ukraina jika mereka mundur atau mencoba-coba menyerah kepada Rusia.
“Kami menyerukan PBB, OSCE, Komite Internasional Palang Merah, dan organisasi internasional lainnya untuk segera mengambil semua tindakan dan memengaruhi pihak Ukraina untuk menyelamatkan warga sipil,” ujar Mizintsev.
Sementara itu, Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengumumkan bantuan militer tambahan senilai US$800 juta (Rp11,4 triliun) untuk Ukraina.
Bantuan tambahan ini memperluas cakupan sistem yang disediakan untuk menyertakan artileri berat menjelang serangan Rusia lebih luas yang diperkirakan di Ukraina bagian timur.
Dilansir dari Reuters, paket bantuan tambahan dari AS untuk Ukraina itu mencakup sistem artileri, peluru artileri, kendaraan lapis baja pengangkut personel dan kapal pertahanan pesisir tanpa awak. Dengan tambahan ini, total bantuan militer AS untuk Ukraina kini mencapai lebih dari US$2,5 miliar.
Pengumuman soal bantuan militer tambahan ini disampaikan Biden pada Rabu (13/4) waktu setempat, setelah dia berbicara via telepon dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Dalam pernyataan tertulis, Biden juga menyatakan dirinya telah menyetujui transfer helikopter tambahan. Dia menyebut peralatan yang diberikan kepada Ukraina 'sangat penting' untuk menghadapi invasi Rusia.
Rusia memulai operasi militer khusus di Ukraina sejak 24 Februari lalu. Menurut Kremlin, operasi militer itu sebagai tanggapan atas permintaan Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Luhansk (LPR) kepada Moskow, agar memberikan mereka perlindungan terhadap serangan intensif oleh pasukan Kiev. DPR dan LPR adalah dua wilayah di Donbas, yang memisahkan diri dari Ukraina.
Para pejabat Rusia mengatakan, tujuan operasi khusus itu adalah untuk demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina. Mereka mengklaim warga sipil tidak dalam bahaya akibat operasi itu.