PARBOABOA, Jakarta - Rusia mengatakan bahwa pasokan senjata dari Barat untuk rezim di Kiev tidak akan membuat mereka takut untuk mencapai tujuan dari apa yang disebutnya sebagai operasi militer khusus di Ukraina. Hal itu diungkapkan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova dalam menemui pers.
"Pasokan senjata serang ke Ukraina tidak akan menghalangi negara kita mencapai tujuannya selama operasi militer khusus," jelasnya seperti dikutip dari kantor berita TASS, Jumat (13/01/2023).
Kemudian, Zakharova memberikan perhatian pada pernyataan Amerika Serikat (AS) dan sekutunya baru-baru ini tentang rencana perluasan jangkauan pasokan militer ke Kiev. Moskow menganggap rencana semacam itu semata-mata sebagai kelanjutan dari kebijakan yang disengaja untuk melanggengkan dan meningkatkan konflik, yang memperpanjang penderitaan rakyat Ukraina.
“Sistem senjata baru yang dikirim ke tentara Ukraina akan menjadi target yang sah bagi Rusia,” ujar Zakharova.
Washington dan sekutunya di Eropa telah berulang kali menyatakan bahwa mereka ingin menghindari konfrotasi langsung dengan Rusia dan menyangkal terlibat dalam permasalahan yang sedang berlangsung.
Tapi, mereka telah memasok pasukan Kiev dengan berbagai macam senjata. Termasuk howitzer self-propelled dan beberapa peluncur roket. Setelah itu, Ukraina akan mendapatkan pasokan kendaraan tempur (ranpur) ringan dari Prancis, Jerman dan AS.
Sementara Polandia berjanji akan mengirimkan tank leopard yang telah lama diminta Ukraina kepada Jerman. Langkah Polandia ini diikuti oleh Inggris di mana juru bicara Perdana Menteri Rishi Sunk menerangkan London akan memberikan Ukraina tank tempur utama.
Selain itu, kelompok yang terdiri dari 50 negara yang memberikan dukungan militer kepada Ukraina dan dipimpin oleh AS akan mengadakan pertemuan pada 20 Januari. Setiap pengumuman tentang bantuan baru, seperti tank, bisa dibuat bertepatan dengan pertemuan Grup Kontak.
Ukraina telah lama meminta bantuan senjata berat kepada Barat untuk menghadapi gempuran Rusia. Sedangkan Rusia berulang kali memperingatkan bahwa pengiriman senjata Barat yang berkelanjutan ke Kiev hanya akan memperpanjang konflik dan memperpanjang penderita manusia Moskow juga memperingatkan risiko konfrontasi militer langsung antara Rusia dan Barat.