PARBOABOA, Medan – Walikota Medan, Bobby Nasution mengatakan Pemerintah Kota Medan, Sumatera Utara, membuka program beasiswa pendidikan hingga tingkat sarjana. Sebanyak 300 kuota telah disiapkan bagi 300 orang lulusan sekolah menengah atas (SMA) atau sederajat untuk melanjutkan pendidikannya di Universitas Prima Indonesia (Unpri) Kota Medan.
"Ada 300 kuota beasiswa Unpri kami sediakan bagi pelajar Kota Medan yang ingin melanjutkan pendidikan ke bangku perkuliahan," ucap Wali Kota Medan Bobby Nasution, Senin (8/11/2021).
Menurut Bobby, beasiswa itu cuma diperuntukkan bagi pelajar yang memegang KTP Kota Medan. Penerima juga diprioritaskan bagi pelajar yang berasal dari keluarga kurang mampu yang dapat ditunjukkan dengan surat keterangan miskin dari kelurahan setempat.
Selanjutnya, kata Bobby, pemberian beasiswa ini juga memprioritaskan pelajar yang menjadi yatim piatu karena orangtuanya meninggal akibat korban paparan Covid-19.
Program beasiswa yang disediakn Pemkot Medan tersebut menawarkan beragam program studi di Unpri Medan seperti keperawatan dan kebidanan, keguruan dan ilmu pendidikan, teknologi dan ilmu komputer, dan lain sebagainya.
"Pendaftaran sudah kita buka dan formulir pendaftaran bisa diambil di kantor kecamatan sesuai domisili. Bagi penerima beasiswa, kami berharap bisa mengikuti pembelajaran tekun. Apalagi, fasilitas yang tersedia sangat mendukung kelancaran proses belajar mengajar," kata Bobby.
Sementara itu, praktisi pendidikan Kota Medan yang juga guru besar Universitas Negeri Medan (Unimed) Prof Dr Syawal Gultom mengungkapkan, program tersebut sangat dinanti-nantikan di dunia pendidikan. Apalagi program tersebut ditujukan bagi masyarakat kurang mampu.
Syawal berharap pengadaan beasiswa seperti yang dilakukan Pemkot Medan itu dapat diikuti oleh pemangku kepentingan lain. Dia mengharapakan program serupa dapat lebih banyak lagi dan lebih luas lagi dalam mejangkau calon mahasiswa berprestasi yang kesulitan dalam hal biaya pendidikan.
“Nah, (beasiswa) ini adalah cara yang paling mudah untuk memutus mata rantai kemiskinan melalui pendidikan. Apalagi diperuntukkan bagi 300 orang, dan diutamakan yang tidak mampu. Karena banyak anak yang tidak mampu tapi berprestasi. Jadi, intinya, ini adalah kebijakan yang sangat bijak,” ujar Syawal.