PARBOABOA - Zippyshare, situs file hosting terkemuka akan tutup akhir Maret, ini alasannya. Bagi pengguna Zippyshare yang masih menyimpan file di situs tersebut segeralah melakukan backup agar file yang dimiliki tetap aman.
Apakah Anda salah satu pengunjung situs Zippyshare.com?
Kabar yang cukup mengejutkan datang dari situs penyedia layanan file hosting terkemuka yang satu ini.
Baru-baru ini Zippyshare mengumumkan bahwa mereka akan segera menutup layanan file hosting tersebut per akhir bulan Maret 2023.
Dengan berakhirnya layanan file hosting Zippyshare pada akhir Maret 2023 ini, pengguna tidak bisa lagi upload atau download file dari situs tersebut.
Mungkin tidak sedikit pengguna Zippyshare bertanya-tanya apa yang menyebabkan layanan file hosting ini tutup.
“Kami berencana untuk menutup layanan di akhir bulan. Cadangkan (backup) seluruh file penting Anda. Anda punya dua minggu untuk melakukannya. Sampai waktu itu tiba, situs akan berjalan tanpa ada perubahan,” tulis perusahaan di blog resminya.
Bagi yang belum familier, ZippyShare merupakan layanan yang mewadahi penggunanya untuk menyimpan dan mengirim data/file melalui internet. File tersebut mencakup database, foto, video, email, aplikasi dan sebagainya.
Web ini diluncurkan pada 2006 dan menghasilkan pendapatan melalui iklan. Menurut Similarweb, situs itu merupakan salah satu yang terbesar dan menerima lebih dari 43 juta kunjungan per bulan.
Layanan Zippyshare dapat digunakan secara gratis dan tidak memerlukan pendaftaran untuk digunakan.
Tampilan atau user interface (UI) juga sederhana, sehingga memudahkan pengguna baru. Ruang disk yang ditawarkan tidak terbatas, namun pengguna tidak dapat mengunggah file berukuran lebih dari 500 MB.
File yang diunggah akan dihapus secara permanen setelah 30 hari. Zippyshare tidak membatasi bandwidth, pengguna dapat menyimpan atau mendapatkan file dari situs ini dengan sangat cepat. Namun beberapa negara memblokir situs ini.
Dalam pengumuman yang sama, perusahaan menjelaskan tiga alasan utama yang melatarbelakangi penutupan layanan ZippyShare, yakni faktor persaingan hingga pemblokiran iklan.
Saat ZippyShare berdiri pada 2006 lalu, perusahaan mampu menjadi pilihan utama masyarakat. Sebab, salah satu nilai jual ZippyShare adalah bisa diakses tanpa biaya.
Akan tetapi, berjalannya tahun demi tahun, pengguna yang menggunakan layanan ZippyShare semakin sedikit. Ditambah, perkembangan teknologi yang semakin maju membuat perusahaan sedikit tertinggal.
“Saya kira semua perusahaan layanan penyimpanan file yang bersaing di pasar menawarkan kinerja yang lebih baik, disertai fitur yang lebih banyak juga. Tidak ada lagi yang membutuhkan (layanan) dinosaurus (lawas) seperti kami,” tulis perusahaan.
Alasan yang berikutnya adalah fitur pemblokiran iklan (ad-blockers) yang semakin banyak digunakan. Seperti yang diketahui, fitur pemblokir iklan hampir digunakan di seluruh perangkat. Bahkan, fitur ini sudah terpasang secara otomatis.
Menurut perusahaan, kehadiran ad-blockers membuat mereka tidak dapat menghasilkan keuntungan. Dikarenakan iklan yang muncul di halaman ZippyShare bakal langsung diblokir oleh ad-blocker yang terpasang di peramban (browser) pengguna.
“Kami sampai di sebuah lingkaran setan. Untuk membayar infrastruktur server, kami harus menempatkan lebih banyak iklan di halaman website. Dikarenakan kini pengguna menjalankan banyak ad-blocker, maka sampailah kami di titik ini sekarang,” pungkas ZippyShare.
Model bisnis yang diterapkan ternyata terhambat dan berimbas ke aspek lain. Salah satunya perusahaan tidak lagi dapat membayar tagihan listrik ZippyShare mengungkapkan bahwa selama setahun belakang, tagihan listrik naik sebanyak 2,5 kali lipat. Hal ini sangat memberatkan kondisi keuangan perusahaan yang semakin menipis.
Dalam pengumuman resminya, Zippyshare meminta pengguna untuk segera melakukan Backup file dalam waktu dua minggu sebelum layanan ini ditutup sepenuhnya pada akhir Maret 2023 ini.
Cukup disayangkan memang, karena Zippyshare juga merupakan salah satu layanan file hosting favorit sebagian orang.
Namun karena saat ini sudah cukup banyak saingan dan juga karena banyaknya pengguna yang mengaktifkan Adblocker, tentu mau tidak mau, Zippyshare yang sudah berdiri dari tahun 2006 ini pun harus berakhir pada tahun 2023 ini.
Editor: Juni Sinaga