PARBOABOA, Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa jumlah korban tewas akibat tanah longsor di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, terus bertambah.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mencatat, korban meninggal saat ini tembus 15 orang usai penemuan jasad korban pada Rabu (8/3) per pukul 15.00 WIB
"Korban meninggal dunia dalam bencana tanah longsor di Kecamatan Serasan ada sebanyak 15 orang," kata Abdul Muhari dalam keterangannya, Kamis (9/3/2023).
Meski demikian, temuan itu masih akan didata dan diidentifikasi lebih lanjut untuk kemudian dilaporkan sebagai data nasional.
Sementara itu, sebanyak 35 orang lainnya masih belum ditemukan. Abdul menyebut bahwa para warga yang masih hilang diduga masih tertimbun oleh material longsoran dengan kedalaman hingga 4 meter.
"Sebanyak 35 warga masih dinyatakan hilang sejak terjadinya tanah longsor di Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau pada Senin (6/3) hingga hari ini Rabu (8/3)," ujar Abdul.
Menurut Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, faktor cuaca menjadi kendala dalam proses pencarian korban. Ia mengatakan bahwa kondisi cuaca di Pulau Serasan selalu turun hujan hampir sepanjang hari dengan intensitas ringan hingga tinggi dalam kurun waktu sepekan terakhir.
Kondisi tersebut membuat sulit untuk melakukan proses pencarian, sehingga harus dihentikan sementara.
Oleh karena itu, BNPB akan berkoordinasi dengan Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Nasional (BRR), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), dan TNI untuk melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).
"Dengan harapan, cuaca bisa membaik dan proses pencarian bisa dilanjutkan," ucap Suharyanto.
Ia juga memastikan akan menambah jumlah personel tim satgas gabungan karena medan cakupan yang terdampak oleh tanah longsor cukup luas dan membutuhkan lebih banyak anggota.
Sebelumnya, Tim Posko Informasi dan Komunikasi Publik Kabupaten Natuna Patli Muhamad menyatakan bahwa status bencana sebagai tanggap darurat atas tanah longsor yang melanda Kecamatan Serasan.
"Status bencana dinyatakan sebagai tanggap darurat dengan masa tujuh hari terhitung sejak Senin (6/3/2023). Kondisi terkini, hujan masih turun," ujar Patli pada Selasa (7/3/2023).