PARBOABOA, Medan – Pemerintah Sumatra Utara mencatat ada 26 ribu orang penduduk di provinsi ini buta huruf. Di samping itu jumlah angka kemiskinannya ada sebanyak 1,27 juta jiwa.
"Di Sumut ini masih ada kurang lebih 26 ribu orang yang buta huruf, belum lagi buta yang lainnya atau yang segala macamnya," kata Gubernur Edy kepada Parboaboa selepas menghadiri acara Dialog dan Wisuda Relawan Pengajar Muda Gerakan Sumut Mengajar (GSM) Batch 13 di Kantor Gubsu, Sabtu (11/03/2023).
Edy mengatakan, GSM bisa menjadi gerakan mahasiswa di Sumut yang terpanggil untuk menjadi relawan mengajar dan mengabdi di daerah terpencil.
"GSM ini berisikan mahasiswa-mahasiswa kita yang mempunyai kepedulian yang melihat kondisi real di desa-desa yang ada di Sumut," imbuhnya.
Lanjut lagi, ungkap Edy mendukung GSM untuk memberikan hal-hal berguna ke desa-desa yang ada di Sumut.
"Nah, ini mereka (batch 14) mau turun ke lapangan sebagai sukarelawan. Saya selaku Gubernur Sumut tidak akan diam, saya akan mendukung, memudahkan anak-anak kita untuk memberikan pengetahuan, memberikan sesuatu yang berguna untuk rakyat-rakyat kita di desa. Ini yang sama-sama kita lakukan," ungkapnya.
Gubernur Sumut sebelumnya mencatat kondisi kemiskinan di provinsi ini, walau angkanya menurun, namun jumlahnya sebanyak 1,27 juta jiwa.
“Untuk data miskin ekstrem berada pada angka 120 ribu jiwa. Kami masih mencari tahu faktor penyebabnya. Sementara upaya kita masih terus berjalan seperti program bedah rumah, bantuan sosial, bantuan stimulus ekonomi untuk UMKM, petani, nelayan dan sebagainya,” jelas Edy.
Sebagaimana disampaikan sebelumnya, bahwa angka kemiskinan di Sumut pada 2021 lalu menduduki peringkat 18 secara nasional. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan provinsi ini tercatat berjumlah 9,01 persen pada Maret 2021.
Kemudian pada September 2021, jumlahnya menjadi 8,49 persen, sehingga terjadi penurunan sebesar 0,52 poin. Dengan demikian, angka kemiskinan di Sumut setara dengan 1,27 juta jiwa pada September 2021, atau berkurang sekitar 70,8 ribu jiwa dalam satu semester terakhir.
Editor: RW