Tinggal Tunggu Giliran, 4 BUMN Ini Akan Segera Dibubarkan

Menteri BUMN Erick Thohir (dok Kementerian BUMN)

PARBOABOA, Pematangsiantar - Menteri BUMN Erick Thorir sedang gencar-gencarnya melakukan pembubaran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang sudah tidak beroperasi sejak lama, untuk memberikan kepastian kepada para karyawan perusahaan tersebut.

Pada Kamis (17/3) kemarin Erick secara resmi telah mebubarkan 3 BUMN, yaitu PT Kertas Kraft Aceh, PT Industri Gelas (Persero), dan PT Industri Sandang Nusantara (Persero).

Seperti diketahui PT Kertas Kraft Aceh sudah berhenti beroperasi sejak tahun 2008 lalu, kemudian PT Industri Gelas berhenti beroperasi pada tahun 2015, sementara PT Industri Sandang Nusantara sudah berhenti pada tahun 2018 lalu.

Tak sampai disitu, Erick mengatakan akan ada 4 BUMN lainnya yang akan menyusul dibubarkan, yaitu PT Merpati Nusantara Airlines, PT Istaka Karya, PT Kertas Leces, dan PT Pembiayaan Armada Niaga Nasional (PANN).

Berikut profil ke-4 BUMN yang akan dibubarkan tersebut:

1. PT Merpati Nusantara Airlines

Merpati Nusantara Airlines merupakan salah satu maskapai penerbangan nasional yang berdiri pada tahun 1962 lalu. Perusahaan yang berkantor pusat di Jakarta ini, merupakan salah satu anak usaha dari Garuda Airways.

Dikutip dari Wikipedia, perusahaan ini menghadapi masalah keuangan yang cukup berat, sehingga tepat pada 1 Februari 2014 seluruh penerbangan maskapai ini ditangguhkan. Pada September 2014, Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan  restrukturasi perusahaan ini sulit dilakukan, karena pemulihan maskapai ini akan membutuhkan biaya hingga Rp 15 triliun untuk membayar gaji karyawan dan meabayar utang kepada sekitar 2.000 pihak.

Setelah hampir 8 tahun, Erick Thohir akhirnya memutuskan untuk menutup perusahaan ini.

2. PT Istaka Karya

PT Istaka Karya merupakan salah satu BUMN yang bergerak di bidang konstruksi yang berdiri pada tahun 1979. Pada saat baru didirikan, perusahaan ini mempunyai nama PT ICCI (Indonesian Consortium of Construction Industries) yang beranggotan 18 perusahaan konstruksi di Indonesia.

PT ICCI kemudian berganti nama menjadi PT Istaka Karya (Persero) dan mulai menangani proyek-proyek pemerintah di beberapa daerah, seperti reklamasi Bitung Manado, Plaza Batamindo, hingga kereta bandara YIA.

Perusahaan BUMN ini mengalami masa sulit sejak 2019 lantaran kesulitan mendapatkan proyek. Kemudian pada tahun 2020, perusahaan ini ikut terdampak pandemi Covid-19.

BUMN ini diketahui masih mengerjakan beberapa proyek pada tahun 2021, namun kondisi keuangan perusahaan yang sudah tidak baik, membuat perusahaan ini juga masuk dalam daftar BUMN yang akan segera dibubarkan.

3. PT Kertas Leces

BUMN selanjutnya yang juga masuk dalam daftar perusahaan yang akan dibubarkan adalah PT Kertas Leces. Perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi kertas ini, merupakan pabrik kertas tertua di Indonesia yang sudah berproduksi sejak jaman penjajahan Belanda sekitar tahun 1940.

Perusahaan ini kemudian jatuh ke tangan pemerintah Indonesia setelah kemerdekaan. Pada tahun 2010 lalu, perusahaan ini sempat berhenti beroperasi karena Perusahaan Gas Negara (PGN) menghentikan pasokan gasnya, lantaran Kertas Leces sudah menunggak utang sebesar Rp41 miliar.

Perusahaan ini kembali beroperasi pada Juni 2012, namun kondisi keuangan perusahaan ini tak kunjung membaik, hingga Pengadilan Niaga Surabaya pada 25 September 2018 memutuskan perusahaan ini pailit alias bangkrut.

4. PT Pembiayaan Armada Niaga Nasional (PANN)

BUMN selanjutnya yang juga akan segera dibubarkan adalah PT Pembiayaan Armada Niaga Nasional (PANN). Perusahaan yang didirikan pada tahun 1974 ini merupakan lembaga keuangan non-bank khusus untuk membiayai pembelian kapal, dengan tujuan mengembangkan pelayaran nasional.

Bisnis perusahaan ini awalnya berfokus pada pembiayaan kapal-kapal niaga nasional dengan fokus pembiayaan kepada perusahaan pelayaran kelas menengah ke bawah dengan mekanisme leasing (sewa-menyewa), beli dengan cicilan serta penjualan dan sewa kembali..

PT PANN juga bergerak di bidang telekomunikasi dan navigasi maritim serta jasa pelayaran untuk usaha jasa sektor maritim, seperti membuat sistem monitoring kapal, estimasi keberangkatan dan kedatangan kapal, informasi cuaca, dan kondisi cuaca.

Namun belakangan diketahui jika perusahaan ini juga mempunyai 2 hotel yang melenceng dari fokus bisnis perusahaan tersebut.

Itu dia profil keempat perusahaan yang juga akan segera dibubarkan oleh Menteri BUMN Erick Thorir.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS