PARBOABOA, Purworejo - Sebanyak 64 warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo masih ditahan di Polres Purworejo, Rabu (9/2). Puluhan warga tersebut ditangkap polisi sejak kemarin, Selasa (8/2) dan beberapa di antaranya bahkan masih di bawah umur.
"Kami sekarang masih ada di Polres Purworejo dan kami masih berusaha dampingi teman-teman. Total ada 64 orang, dan data yang kami peroleh itu 10 di antaranya anak-anak," ujar Kepala Divisi Advokasi LBH Yogyakarta Julian Duwi Prasetia, Rabu (9/2).
"Nah sampai hari ini kami masih berusaha gimana caranya biar teman-teman itu tidak di dalam lagi dan mereka keluar, bebas, dan dapat bertemu dengan keluarga. Karena sampai saat ini keluarga sedang khawatir dengan sanak saudara mereka," sambungnya.
Menurutnya, pihak LBH Yogyakarta saat ini sedang berusaha untuk mengeluarkan warga yang ditahan. Oleh karena itu, ia tak bisa mendapat banyak informasi mengenai kondisi Desa Wadas.
"Situasi di Wadas sendiri saya belum bisa pastikan karena kami masih belum bisa ke sana karena masih fokus dampingi yang 64 orang ini," ungkapnya.
Tak hanya itu, akses informasi pun turut dibatasi dan sulit dilakukan dari dalam Desa Wadas. Apalagi, akses listrik juga dimatikan sejak kemarin. Hal itu menyebabkan sulitnya komunikasi dua arah untuk mengetahui kondisi perkembangan di Desa Wadas.
"Akan tetapi informasi yg kami peroleh di sana masih ada kepolisian, listriknya juga mati, jadi sebenarnya informasi yang di lapangan itu tidak begitu jelas karena alat komunikasi juga di sana sangat dibatasi, sehingga akses informasi di lapangan menjadi sangat terbatas," papar Julian.
Ia mengungkapkan bahwa penting bagi warga Wadas untuk terus mendapat perhatian publik turut serta mengawasi tindakan aparat kepolisian di Desa Wadas.
"Kami berharap publik membantu mengawasi tindakan-tindakan yang ada di sana karena kita gak tahu ini, benar-benar akses informasi di sana sangat dibatasi sekali," pungkasnya.
Sebelumnya, sebanyak 250 personel gabungan TNI, Polri, dan Satpol PP mendatangi Desa Wadas pada Selasa (8/2) untuk mengawal tim pengukur lahan penambangan batuan andesit.
Mereka dikabarkan menangkap warga yang dituding melakukan provokasi hingga mencopot sepanduk penolakan proyek bendungan. Proses pengamanan Desa Wadas untuk pengukuran proyek strategis nasional (PSN) Bendungan Bener ini menuai kritik dan polemik di tengah masyarakat.
