PARBOABOA, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 3.461 bencana alam telah terjadi di Indonesia selama setahun periode 1 Januari-25 Desember 2022. Ada 844 jiwa melayang menjadi korban.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data, dan Informasi BNPB Abdul Muhari mengatakan, bencana alam tersebut didominasi fenomena hidrometeorologi basah, yakni banjir 1.493 kali, cuaca ekstrem 1.033 kali dan tanah longsor 628 kali.
Disusul kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) 250 kali, gempa bumi 28 kali, gelombang pasang dan abrasi 24 kali, kekeringan 4 kali, dan erupsi gunung api 1 kali.
Dari banyaknya kejadian itu, Abdul menjelaskan, sebanyak 844 orang yang meninggal dunia, 5,3 juta orang menderita dan mengungsi, 8 ribu luka-luka dan 48 orang hilang.
Menurutnya, 80 persen dari korban meninggal dunia terjadi akibat gempa bumi.
“Di 2022 ini ada dua kejadian gempa bumi, meskipun kejadiannya jarang, tetapi membawa korban yang luar biasa banyak. Lebih banyak dari kejadian banjir yang 1.493 kali,” jelasnya dalam disaster briefing mengenai evaluasi bencana satu tahun, Selasa (26/12/2022).
Sementara dalam pekan sebelumnya, yakni 19-25 Desember 2022, ada sebanyak 49 kali bencana alam yang terjadi. Rinciannya, bencana banjir terjadi sebanyak 25 kali, tanah longsor 5 kali, cuaca ekstrem 16 kali. Sementara itu gempa bumi terjadi sebanyak 1 kali, dan gelombang pasang dan abrasi 2 kali.