PARBOABOA, Pematangsiantar – World Bank memberikan peringatan kepada sejumlah negara pasca kebangkrutan yang terjadi di Sri Lanka. Sampai saat ini, ada 9 negara yang terancam bangkrut.
Belakangan berita tentang negara Sri Lanka dinyatakan bangkrut dan Presiden negaranya yang kabur, membuat negara lain mulai waspada. Negara tersebut mengalami kebangkrutan setelah gagal bayar utang dan terjadi krisis ekonomi. Kini, Sri Lanka mengalami tantangan terberatnya dalam sejarah.
Setelah Sri Lanka, negara mana yang akan menyusul? Berikut ulasannya.
Dalam laporan Criss Response Group, Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), menyebutkan ada 9 negara yang terancam bangkrut, seperti Afghanistan, Argentina, Mesir, Laos, Lebanon, Myanmar, Pakistan, Turki, dan Zimbabwe.
1. Afghanistan
Afghanistan mengalami krisis ekonomi yang mengerikan sejak Taliban mengambil kendali ketika pasukan AS dan NATO menarik pasukannya. Bantuan asing yang menjadi tulang punggung negara ini berhenti dalam semalam.
Pemerintahan Biden membekukan cadangan mata uang asing Afghanistan yang disimpan di Amerika Serikat. Sekitar setengah dari penduduk negara menghadapi krisis pangan yang mengancam jiwa. Sebagian besar pegawai negeri, termasuk dokter, perawat, serta guru tidak dibayar selama berbulan-bulan. Gempa Bumi yang baru-baru ini dan menewaskan lebih dari 1.000 orang memperparah kondisi di Afghanistan.
2. Argentina
Negara terancam bangkrut berikutnya adalah Argentina. Bank sentral negaranya kehabisan cadangan devisa akibat mata uangnya melemah. Inflasi diperkiarakan akan melebihi 70% pada tahun ini.
Jutaan warga Argentina bertahan hidup dari bantuan dapur umum dan program kesejahteraan negara. Kesepakatan baru-baru ini dengan International Monetary Fund (IMF), untuk merestruktur utang, kemungkinan akan mengperlambat pemulihan ekonomi negaranya.
3. Mesir
Tingkat inflasi di Mesin melonjak hampir 15% pada bulan April, hal ini membuat kemiskinan hampir sepertiga dari 103 juta penduduknya. Mereka menderita karena program reformasi ambisuis yang terkait dengan upaya menghematan, seperti pemotongan subdisi untuk bagan bakar, air, dan listrik.
4. Laos
Laos merupakan negara kecil yang terkurung daratan dengan tingkat utang yang melonjak seperti Sri Lanka. Keuangan pemerintah negaranya melemah. Kenaikan harga dan hilangnya pekerjaan rakyatnya karena pandemi, memperburuk kemiskinan yang terjadi di Laos.
5. Lebanon
Penyebab Lebanon terancam bangkrut karena keruntuhan mata uang, dan tingkat inflasi. Kondisi perekonomian diperparah karena negara ini masih dihantui perang saudara yang tak tahu kapan akan berakhir.
6. Myanmar
Pandemi Covid-19 dan ketidakstabilan politik menghantam ekonomi di negara Myanmar, terutama setelah tentara merebut kekuasaan pada Februari 2021 dari pemerintahan terpilih, Aung San Suu Kyi. Ekonomi mengalami kontraksi 18% tahun lalu, dan diperkirakan perekonomian tidak tumbuh pada tahun 2022.
7. Pakistan
Persoalan yang melanda Pakistan sama seperti Sri Lanka. Negara tersebut mendesak pembicaraan dengan IMF yang ditunda setelah Perdana Menteri Imran Khan, digulingkan pada bulan April. Melonjaknya harga minyak mentah mendorong naiknya harga bahan bakar dan mendorong inflasi lebih dari 21%.
8. Turki
Negara Turki memiliki utang yang tinggi dan meningkat, inflasi lebih dari 60% dan pengangguran yang tinggi. Bank sentral terpaksa menggunakan cadangan devisa untuk menangkis krisis mata uang. Pemotongan pajak dan subsidi bahan bakar untuk meredam pukulan dari inflasi telah melemahkan keuangan negara Turki.
9. Zimbabwe
Negara ini mengalami inflasi hingga lebih dari 192% (yoy), kondisi ini tertinggi sejak April 2021. Meski demikian, kenaikan ini memicu kekhawatiran akan Zimbabwe mengalami hiperinflasi seperi pada tahun 2008.