Bawang Merah dan Rokok Kretek Penyumbang Inflasi Terbesar di Pematang Siantar

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat besaran inflasi tahunan di Pematang Siantar mencapai 5,9 persen secara year in year (yoy). Besaran angka itu di sumbang oleh bawang merah dan rokok kretek. (Foto: PARBOABOA/Patrick)

PARBOABOA, Pematang Siantar- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat besaran inflasi tahunan di Pematang Siantar mencapai 5,9 persen secara year in year (yoy). Pembentuk angka tersebut paling besar disumbang komoditas bawang merah, beras rokok kretek yang mengalami kenaikan.

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Bank Indonesia (BI) Pematang Siantar, Santy Hutajulu mengatakan, andil inflasi yang disumbang bawang merah 11,57 persen secara month to month (mtm), beras 1,39 persen, rokok kretek 2,02 persen dan udang basah 6,55 persen. 

"Paling besar disumbang bawang merah dan udang basar," katanya Jumat (03/03/2023).

Santy menjelaskan pada Februari 2023, harga bawang merah di angka Rp20 ribu perkilogram, di Maret 2023 menjadi Rp28 ribu. Sementara beras dari Rp18 ribu, menjadi Rp22 ribu.

Santy melanjutkan, meski secara tahunan mengalami inflasi, namun angka statistiknya dilihat bulanan, perkembangan indeks harga konsumen (IHK) Pematang Siantar mengalami deflasi -0,04 persen di Februari 2023, lebih rendah dibanding angka Sumatra Utara yang angka deflasinya di level -0,31 persen. 

"Dan secara nasional yang justru mengalami inflasi 0,16 persen secara month to month (mtm)," jelasnya.

Santy menjelaskan, deflasi Februari 2023 di Pematang Siantar didorong penurunan harga beberapa komoditas, yakni daging ayam ras, ikan asin teri dan tomat yang harganya menurun.

“Deflasi ayam -9,15 persen, ikan asin teri -14,95 persen, tomat -15,65 persen, ikan dencis -6,28 persen,” ucapnya, jika komoditi yang mengalami deflasi belum terlalu berdampak untuk saat ini.

Editor: RW
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS