Begini Pandangan Australia Terhadap Olimpiade Tokyo dan Athena

Aktris Yunani Katerina Lechou (kanan) memainkan peran sebagai Pendeta Agung dengan menyalakan obor dalam upacara tradisional Penyalaan Api untuk Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang 2018, di Kuil Hera, Kota Olympia, Yunani, Selasa (24/10/2017). Obor Olimpiade ini akan tiba di Korea Selatan pada 1 November mendatang dan akan dibawa keliling dalam estafet yang akan berakhir 100 hari kemudian, bertepatan dengan upacara pembukaan di Pyeongchang, 9 Februari 2018.

Australia memiliki jumlah tim yang menjadi pembeda pada keikutsertaan dua Olimpiade meski tak memberikan tekanan target meraih medali. Pembeda itu adalah partisipasi Australia pada Olimpiade Tokyo 2020 dan Olimpiade Athena 2004. Sementara, Australia, kata Ketua Misi (CdM) Ian Chesterman sudah merilis jumlah atlet yang berangkat berlaga di Olimpiade Tokyo.

Australia mengirim total 472 atlet. Dari jumlah itu, 254 adalah atlet wanita. Selebihnya, 218 orang adalah atlet pria. Jumlah atlet kali ini adalah pengiriman terbesar kedua.

Pada Olimpiade Athena 2004, Australia mengirim 482 atlet. Ini adalah pengiriman atlet paling besar pada seluruh keikutsertaan Australia di perhelatan pesta olahraga multicabang terakbar dunia. Sejak saat itu hingga kini, pengiriman atlet menunjukkan besarnya partisipasi wanita hingga menyentuh angka 53,5 persen.

Sementara itu, sedikitnya, 40 persen kegiatan di Olimpiade Tokyo akan berlangsung tanpa penonton. Progam ini akan terwujud bila keputusan mengurangi hingga 5.000 penonton dari sebelumnya 10.000 penonton per lokasi pertandingan sudah terwujud. "Kami tengah menggodok opsi ini demi menghambat pertumbuhan jumlah kasus pandemi Covid-19 di Tokyo," kata peryataan penyelenggara Olimpiade Tokyo, kemarin.

Hingga tiga pekan menjelang pembukaan Olimpiade Tokyo pada 23 Juli 2021, pemerintah Jepang dan Kota Tokyo masih berjuang melawan pandemi Covid-19. Menurut rencana, status darurat di Tokyo akan ditinjau ulang pada 11 Juli 2021. Pada Kamis (1/3/2021), diperoeh informasi bahwa besar kemungkinan, jumlah 10.000 penonton langsung Olimpiade dan Paralimpik Tokyo berkurang.

"Hal ini terkait dengan masih tingginya angka pandemi Covid-19 di Jepang," kata Gubernur Tokyo Yuriko Koike. Pekan ini, Tokyo mencatatkan angka baru 660 infeksi Covid-19. Angka ini adalah kenaikan hingga 100 kasus ketimbang sepakan sebelumnya.

Pemerintah Jepang, Kota Tokyo, dan penyelenggara Olimpiade serta Paralimpik Tokyo sudah berkumpul membahas mengenai hal itu pada Kamis (2/7/2021). Namun demikian, keputusan mengenai hal tersebut belum terbentuk. Pertemuan akan berlanjut pada pekan depan. Pada sebulan lalu, lembaga-lembaga terkait Olimpiade dan Paralimpik Tokyo memutuskan bahwa lokasi penyelenggaraan pertandingan olahraga hanya dapat menampung 50 persen penonton langsung dari total kapasitas.

"Maksimum adalah 10.000 penonton," kata CEO Tokyo 2020 Seiko Hashimoto. Opsi 10.000 penonton ini bisa saja berubah menjadi hanya 5.000 penonton. Angka terinfeksi virus Covid-19 di Tokyo menanjak sejak pemerintah Kota Tokyo mencabut kebijakan ketat pencegahan pandemi sebulan silam.

Sementara itu, penyelenggara Olimpiade dan Paralimpik Tokyo sudah meminta kepada Kementerian Pertahanan Jepang mengenai pengamanan. Sebanyak 8.500 Tentara Bela Diri Jepang akan bertugas menjaga keamanan di semua lokasi Olimpiade dan Paralimpik Tokyo.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS