PARBOABOA, Jakarta – Bentrok antarmahasiswa Universitas Pancasila yang terjadi pada Kamis malam (1/9) tidak berlangsung lama. Mahasiswa yang terlibat bentrokan tersebut langsung dibubarkan oleh Aparat.
"Sudah kita diredam, saya dengan anggota sudah di lokasi bersama purek (pembantu rektor)," ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Yandri Irsan kepada wartawan, Kamis (1/9).
Seperti diketahui, bentrokan ini terjadi antarmahasiswa Universitas Pancasila yakni mahasiswa Fakultas Hukum dan mahasiswa Fakultas Teknik. Polisi menelusuri pemicu terjadinya bentrokan anatarmahasiswa tersebut.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan bentrokan diawali adanya perselisihan pribadi antara mahasiswa Fakultas Hukum dengan mahasiswa Fakultas Teknik gegara persoalan helm.
"Awalnya ada mahasiswa Fakultas Hukum dan Fakultas Teknik sedang nongkrong bareng di kampus UP, kemudian anak Fakultas Teknik ini pinjam motor anak Fakultas Hukum," ujar Zulpan kepada detikcom, Jumat (2/9).
Selanjutnya, motor tersebut dikembalikan ke si pemilik. Namun, pengembalian motor itu tidak disertai helmnya.
"Kemudian ditanyakan 'helmnya mana?' dijawab 'ambil aja helmnya sendiri kalau berani di Teknik'," tutur Zulpan.
Setelah percakapan tersebut, terjadilah pengeroyokan terhadap korban. Korban mengalami luka-luka di sekujur tubuhnya.
"Korban mengalami luka sakit kepala, mata memar, tulang ekor sakit, sakit leher, dengan cara dipukul dan ditendang," katanya.
Peristiwa pengeroyokan yang dilakukan terhadap korban itulah yang memicu terjadinya bentrok antar mahasiswa di Univesitas Pancasila tadi malam. Bentrokan itu terjadi sekitar pukul 20.00 WIB. Aparat kepolisian dari Polres Metro Jakarta Selatan dan Polsek Pasar Minggu berhasil meredam bentrokan tersebut.