Bobby Nasution Lakukan Terobosan Pengolahan Sampah, Dalam 1 Jam 30 Ton Sampah Diubah Jadi Pupuk

Walikota Medan,Bobby Nasution meninjau pengolahan sampah menjadi pupuk kompos yang dilakukan dengan sistem Sanitary Landfill.

PARBOABOA, Medan – Wali Kota Medan Bobby Nasution terus melakukan inovasi dalam hal pengelolaan sampah di kota Medan. Upaya ini dilakukan dalam rangka membuat Kota Medan bebas dari predikat 'Kota Terjorok'.

Baru-baru ini, Bobby membuat gebrakan dengan mengubah tiga pasar tradisional di Kota Medan menjadi kawasan percontohan Pasar Bersih dalam Penanganan Limbah Sampah. Ketiga pasar tersebut yaitu Pasar Induk Lau Cih, Pasar Sentosa Baru dan Pasar Bakti.

Saat ini, baru Pasar Induk Lau Cih yang sudah mulai menjadi percontohan.  Seluruh sampah yang dihasilkan dari pasar tersebut dikelola menjadi kompos yang nantinya digunakan memperkuat sektor pertanian di Kecamatan Medan Tuntungan.

“Seluruh sampah yang dihasilkan di Pasar Induk Lau Cih ini akan dikelola menjadi kompos. Selanjutnya, kompos itu nantinya akan membantu sektor pertanian di Kecamatan Medan Tuntungan,” kata Bobby, pada Rabu (15/9).

Dengan adanya pengolahan tersebut, diharapkan kedepannya pasar seluas sekitar 12 hektar yang menjual buah dan sayur itu dapat menjadi percontohan pasar bebas sampah.

Bobby mengatakan, Pasar Induk Lau Cih biasanya menghasilkan 4 ton sampah dalam 3 hari. Untuk mengolah sampah ini, Pemkot Medan mengaku sudah memiliki strategi sistem penanganannya melalui Dinas Kebersihan dan Pertamanan.

Sampah dari pasar tersebut tersebut akan didiamkan di suatu tempat selama 4 sampai 7 hari, kemudian diolah menjadi pupuk kompos.

Untuk saat ini, kompos yang dihasilkan masih berskala kecil dan baru dicoba untuk digunakan di lahan-lahan yang ada di Kota Medan. Namun ke depannya akan dilakukan penambahan yang mampu mengolah sampah menjadi kompos hingga 30 ton dalam waktu 1 jam.

“Uji laboratorium pupuk yang dihasilkan sudah keluar, alhamdulillah hasilnya bagus dan ini mau coba kita pasarkan," jelas Bobby.

Adapun pengolahan 30 ton sampah pasar di medan yang diubah menjadi pupuk dalam 1 jam dilakukand dengan sistem Sanitary Landfill. Sebelumnya TPA Terjun di Kota Medan masih menggunakan sistem open dumping, namun kini sudah beralih ke sistem sanitary landfill yang dilakukan di TPA Regional.

TPA Regional di wilayah Medan memiliki luas sekitar 50 hektar yang akan melibatkan Pemkot Medan, Pemkab Deli Serdang dan Pemprov Sumut. Lahan TPA masing-masing wilayah sudah di tetapkan sebanyak 16 hektar. Dengan adanya TPA regiona maka pengolahan sampah dapat dilakukan dengan lebih optimal.

Bobby mengatakan, kompos yang dihasilkan dari pengolahan sampah itu selanjutnya akan dipasarkan ke daerah pertanian.

"Saya sudah hubungi beberapa kepala daerah seperti Humbahas, Batubara, Deli Serdang, Sergai, Nias, dan beberapa daerah lagi. Ini pupuknya akan dijual ke daerah penghasil komoditi petanian," ujar Bobby.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS