BPBD Lebak: 16 Rumah Rusak Akibat Pergerakan Tanah

Potret salah satu rumah warga yang terdampak pergerakan tanah di Desa Cigoong Utara, Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak, Banten. Peristiwa ini terjadi sejak Minggu (08/01/2023) dan masih terasa pergerakannya saat malam hari. (Foto: Anatara/Mansur)

PARBOABOA, Jakarta – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten, mencatat sebanyak 16 rumah warga di Desa Cigoong Utara, Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak rusak akibat pergerakan tanah yang terjadi pada Minggu (08/01/2023). Kendati demikian, pihak BPBD menyatakan tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

“Beruntung, pergerakan tanah itu tidak menimbulkan korban jiwa,” kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lebak, Agustus Riza Faizal dalam keterangannya di Lebak, Banten, Selasa (10/01/2023).

“Semua warga korban pergerakan tanah itu warga Desa Cigoong Utara,” sambung Agustus.

Berdasarkan pendataan BPBD di lapangan, 16 rumah yang terdampak itu dikategorikan ke dalam rusak berat. Selain itu, ada juga 18 rumah dengan kategori rusak sedang.

Sampai saat ini, Agustus mengatakan, pihaknya masih melakukan pendataan karena korban dari pergerakan tanah juga terjadi di sejumlah kecamatan lain di Lebak.

Menurutnya, peristiwa ini bermula saat wilayah tersebut dilanda cuaca ekstrem yakni hujan dengan intensitas lebat disertai angin kencang dan petir. Oleh karenanya, BPBD mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi bencana alam.

Di sisi lain, saat disinggung perihal bantuan untuk warga yang terdampak, Agustus menyebut, sebelumnya pernah ada kasus serupa, dan memang mendapatkan bantuan berupa pembangunan rumah kembali dari pemerintah.

 “Kami tahun lalu warga terdampak pergerakan tanah dapat bantuan pembangunan hunian tetap,” ujar Agustus.

Sementara itu, Kepala Desa Cigoong Utara, Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak, Habibi mengatakan, untuk warga korban pergerakan tanah di wilayahnya kono telah ditinjau oleh beberapa instansi terkait guna memberikan bantuan berupa bahan pokok.

“Kami berharap pemerintah daerah dapat membantu warga korban pergerakan tanah, terutama pembangunan hunian tetap,” tutur Habibi dalam keterangannya, Selasa (10/01/2023).

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS