PARBOABOA, Jakarta – Bupati Natuna, WAN Siswandi memperkirakan bahwa longsor yang menerjang kampung di Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) Senin (6/3/2023) tadi dapat menewaskan 50 orang.
"Saya pun belum tau persis tapi informasinya sekitar 50 orang meninggal," katanya.
Menurutnya, bencana alam ini di luar kemampuan batas tanah untuk menahan air. Sebab, Pulau Serasan telah diguyur hujan sejak lima hari lalu dan menyebabkan banjir.
Senada, Johan Wahyudi, warga Desa Pangkalan mengatakan bahwa musibah tanah longsor tersebut terjadi akibat tingginya curah hujan sehingga material tanah longsor dan menutup rumah warga hingga jalan.
"Akibat hujan turun tanpa henti, terjadi musibah longsor besar-besaran yang terjadi di Desa Pangkalan (Kampung Genting) menutupi rumah dan jalan di daerah Molon," kata melalui pesan singkat yang diterima di Natuna.
Sementara itu, Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, sebanyak 10 orang meninggal dunia akibat tertimpa longsor.
Kepala Bidang Kedaruratan, Pusdalops PB dan Logistik BPBD Provinsi Kepulauan Riau Junainah mengatakan, jumlah korban akibat bencana yang terjadi karena curah hujan tinggi ini masih mungkin bertambah.
Pasalnya, kondisi cuaca yang buruk dan sulitnya akses ke lokasi menjadi penyebab proses evakuasi terhambat
"Cuaca berubah-ubah. Angin masih kencang. Ombak sedang tinggi. Lokasi berada di beda pulau dari pusat pemerintahan Kabupaten Natuna. BPBD Provinsi tetap standby," jelas Junainah.