PARBOABOA, Jakarta - Harga mayoritas mata uang kripto (cryptocurrency) berkapitalisasi pasar terbesar kembali melemah pada perdagangan, di mana bitcoin ambles pada Kamis (28/10) pagi waktu Indonesia.
Dalam 24 jam terakhir, penurunannya bervariasi mulai dari bitcoin yang jatuh 2,79 persen hingga XRP yang merosot 10,08 persen. Keenam kripto berkapitalisasi pasar terbesar terpantau kembali diperdagangkan, namun berada di zona merah.
Bitcoin merosot 2,97% ke level harga US$ 58.801,82/koin atau setara dengan Rp 832.045.753/koin (asumsi kurs hari ini Rp 14.150/US$), ethereum ambles 4,32% ke level US$ 3.982,65/koin (Rp 56.354.498/koin).
Berikutnya XRP (ripple) anjlok 10,33% ke US$ 1/koin (Rp 14.150/koin), cardano ambrol 9,76% ke US$ 1,93/koin (Rp 27.310/koin), polkadot ambruk 8,94% ke US$ 40,59/koin (Rp 574.349/koin), dan dogecoin tergelincir 7,73% ke US$ 0,238/koin (Rp 3.368/koin).
Koreksi bitcoin berlanjut karena para pemegang jangka panjang mengambil sebagian dari keuntungan mereka, setelah harga bitcoin mencapai titik tertinggi sepanjang masanya pada pekan lalu.
Koreksinya bitcoin mungkin tidak terlalu mengejutkan bagi beberapa investor, di mana mereka mengharapkan adanya masa rehat setelah bitcoin mencetak reli karena antusiasme investor terkait peluncuran equity trade fund (ETF) bitcoin berjangka (futures) pertama dari ProShares pekan lalu.
"Koreksi ini akan terjadi, dan ada lebih banyak permintaan di hari-hari awal sebelum ETF yang merupakan kabar baik, tetapi kita akan melihat apa yang terjadi ketika ETF VanEck mulai diperdagangkan dan apa yang terjadi selama beberapa hari ke depan." kata Noelle Acheson, head of market insights di Genesis, dikutip dari CNBC International.
Namun beberapa analis juga mengatakan bahwa pengaruh ETF terhadap bitcoin hanyalah sebagai ajang spekulasi belaka.
"Begitu investor menyadari bahwa ETF berjangka ini tidak menciptakan permintaan baru untuk bitcoin dan hanya taruhan sampingan pada apresiasi harga jangka pendek, kita mungkin melihat erosi harga yang signifikan," kata Charlie Silver, founder Blockforce Capital, perusahaan perdagangan multi-strategi kripto, dilansir dari CoinDesk.
Menariknya, kripto shiba inu (SHIB) mencetak rekor harga barunya US$0,00008278 ketika koreksi kripto big cap. Koin digital 'receh' yang digadang-gadang menjadi saingan dogecoin ini tercatat melejit lebih dari 70 persen dalam semalam atau 191,43 persen dalam sepekan terakhir.
Koin shiba inu diketahui melonjak lebih dari 60 juta persen dalam setahun terakhir. Lonjakan harga koin shiba inu membuat kripto bertengger di peringkat ke-11 berdasarkan kapitalisasi pasarnya.
Kapitalisasi pasar shiba inu saat ini mencapai US$31,084 miliar, hanya sedikit di bawah dogecoin dan dua kali lipat di atas kapitalisasi pasar terra yang berada di peringkat ke-12. Sebagai informasi, aset kripto masih dilarang sebagai alat bayar di Indonesia.
Saat ini, aset kripto diregulasi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan lewat Peraturan Bappebti No 2 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Pasar Fisik Komoditi di Bursa Berjangka.
Namun, kripto menjadi komoditas bursa berjangka, sehingga tak masalah selama digunakan sebagai investasi maupun komoditas yang diperjualbelikan oleh para pelaku pasar.