PARBOABOA, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa gempa yang berpusat di daerah dengan kekuatan magnitudo 5,4 itu menimbulkan kerusakan pada beberapa bangunan di wilayah Jayapura, Papua.
“Dampak gempa bumi ini dilaporkan menimbulkan kerusakan pada beberapa bangunan di Jayapura,” kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (09/02/2023).
Oleh karena itu, BMKG mengimbau agar warga menghindari bangunan yang retak, rusak hingga berpotensi ambruk.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” imbau BMKG.
Di sisi lain, Daryono menerangkan, jika diperhatikan dari lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, maka gempa bumi yang melanda wilayah Jayapura ini merupakan jenis gempa bumi dangkal yang diakibatkan oleh adanya aktivitas sesar aktif.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip,” tutur Daryono.
Dikutip dari akun resmi Twitter @infoBMKG, episenter gempa bumi ini berada di darat kedalaman 9 kilometer arah Barat Daya Kota Papua dengan titik koordinat 2,60 Lintang Selatan dan 140,66 derajat Bujur Timur.
Gempa berkekuatan magnitudo 5,4 ini terjadi pada Kamis (09/02/2023) pukul 13.28 WIB.
Daryono mengatakan bahwa gempa m 5,4 ini dirasakan di daerah Kota Jayapura dengan skala intensitas V MMI (Modified Mercally Intensity) atau getaran yang dirasakan oleh hampir semua penduduk hingga menyebabkan orang banyak terbangun.
Selain itu, lanjutnya, getaran gempa juga dirasakan di Kabupaten Keerom dengan skala intensitas III-IV MMI atau getaran yang dirasakan nyata dalam rumah seperti getaran yang dirasakan seakan-akan kendaraan truk berlalu.