PARBOABOA, Jakarta – Komisi III DPR RI, Taufik Basari menyebut jika kasus yang menjerat Rafael Alun Trisambodo (RAT) dapat menjadi pembelajaran bagi pejabat pemerintah untuk menampilkan pola hidup sederhana kepada masyarakat.
“Peristiwa yang terkait dengan RAT ini tentu menjadi pelajaran berharga bagi kita semua untuk mendorong adanya pola hidup yang sederhana yang ditunjukan oleh para penyelenggara negara,” kata Taufik dalam keterangannya di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (08/03/2023).
Ia menilai bahwa pola hidup sederhana ini harus dikedepankan karena akan berkaitan dengan kepercayaan publik terhadap pejabat pemerintah.
Pasalnya, jika penyelenggara negara ini menampilkan gaya hidup mewah atau hedonisme dapat menggiring munculnya pertanyaan-pertanyaan publik sehingga berdampak pada bidang yang dikelolanya seperti kasus yang tengah ramai saat ini.
“Nah, itu kan akhirnya menyulitkan penyelenggara negara terkait dengan perpajakan itu sendiri,” ujarnya.
Oleh karena itu, Taufik meminta agar para pejabat pemerintah bisa memposisikan dirinya untuk tidak menampilkan gaya hedonisme yang dapat berimbas pada hilangnya kepercayaan masyarakat.
“Kesadaran diri untuk tidak bermewah-mewahan karena beban sebagai penyelenggara negara itu sangat penting untuk memastikan kepercayaan publik terhadap penyelenggara pemerintahan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Rafael menjadi sorotan usai anak ketiganya Mario Dandy Satriyo (20) ditetapkan sebagai tersangka atas tindakan penganiayaannya terhadap D (17) seorang anak dari petinggi GP Ansor Pusat.
Adapun pemicu dari sorotan terhadap harta Rafael ini muncul ketika mobil rubicon yang digunakan Mario Dandy disita polisi sebagai salah satu barang bukti terkait kasus penganiayaan.