PARBOABOA, Jakarta - Penyelamatan maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia masih terus dilakukan agar anak perusahaan BUMN itu berhasil keluar dari kebangkrutan.
Salah satu langkah yang ditempuh adalah dengan melakukan pemangkasan 97 rute terbang pada tahun 2022. Sebelumnya Garuda Indonesia melakukan penerbangan dengan total 237 rute, nantinya setelah pemangkasan hanya tersisa 140 rute.
Adapun rute yang ditutup diantaranya merupakan penerbangan internasional jarak jauh seperti ke Amsterdam, London, hingga Korea karena sepi penumpang.
Wakil Menteri II BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan selama ini banyak rute dan operasi yang dilakukan oleh perusahaan namun tidak efisien yang menyebabkan usaha sulit mendapat keuntungan.
“Rute-rute Garuda Indonesia kami focusing pada rute domestik, secara masif internasionalnya kita kurangi secara signifikan,” jelas Kartika dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Selasa (9/11/2021).
Selain pemangkasan rute, kebijakan lain yang akan diberlakukan adalah pengurangan jumlah pesawat. Saat ini Garuda menggunakan 202 pesawat, direncanakan pada tahun 2022 Garuda hanya akan menggunakan 130 pesawat.
Tak hanya jumlah, jenis pesawat dari sebanyak 13 jenis akan disusutkan menjadi sebanyak 7 jenis. Pasalnya, banyaknya jenis pesawat juga merupakan sumber inefisiensi Garuda. Semakin banyak pesawat yang dimiliki ternyata berimbas kepada semakin kompleksnya biaya perawatan yang harus disediakan.
Seperti diketahui Garuda Indonesia mempunyai utang sebesar Rp 138 Triliun kepada sejumlah investor. Garuda telah melakukan berbagai upaya penyelamatan usaha, seperti pemangkasan karyawan, pengembalian pesawat kepada perusahaan penyewa pesawat (lessor), hingga negosiasi. Saat ini Garuda juga sedang melangsungkan sidang Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).
Kerugian perusahaan ini terjadi karena penurunan pendapatan maskapai selama pandemi ditambah lagi dengan banyaknya biaya yang harus dibayarkan untuk sewa pesawat kepada lessor.