BMKG: Gunung Anak Krakatau Berpotensi Timbulkan Tsunami di Malam Hari

Kepala BMKG sebut Gunung Anak Krakatau berpotensi timbulkan Tsunami di malam hari (dok:kompas.com)

PARBOABOA, Jakarta – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengimbau kepada warga untuk waspada akan adanya gelombang tinggi atau tsunami di malam hari yang timbul akibat peningkatan aktivitas Gunung Anak Krakatau.

"Masyarakat diminta untuk waspada terhadap potensi gelombang tinggi atau tsunami terutama di malam hari, karena kita tidak bisa melihat berbagai kemungkinan dari arah laut," kata Dwikorita dalam konferensi pers yang disiarkan di channel Youtube Info BMKG, Senin (25/4) malam.

Ia menjelaskan, Gunung Anak Krakatau sedang mengalami peningkatan aktivitas. Status Gunung Anak Krakatau pun, dikatakan Dwi, telah naik menjadi level 3 atau siaga dari sebelumnya yang berstatus waspada atau level 2.

Dwi mengatakan, pemerintah saat ini terus berupaya untuk bisa memberikan informasi dengan cepat kepada masyarakat serta akan terus memonitor perkembangan aktivitas gunung serta kondisi gelombang air laut di Selat Sunda.

Selain itu, Dwi juga meminta agar masyarakat selalu menunggu info resmi dari BMKG. Dwi mengatakan, hal itu sangat penting demi menjaga tidak adanya isu yang tidak bertanggung jawab menyebar dimasyarakat.

"Pastikan informasi hanya bersumber dari PVMBG, BMKG serta BPBD setempat," ucap Dwi.

Di sisi lain, Ketua Ikatan Ahli Tsunami Indonesia, Gegar Prasetya juga mengatakan adanya bahaya tsunami terkait peningkatan status Gunung Anak Krakatau. Ia menilai, Gunung Anak Krakatau bisa menimbulkan tsunami kapan saja.

"Sehingga kita wajar waspada untuk memahami kira-kira potensi ke depannya seperti apa," katanya.

Sebagai Informasi, aktivitas kegempaan Gunung Anak Krakatau menurut catatan BMKG mulai tanggal 1 sampai 24 April 2022, yakni:

  • 21 kali gempa Letusan
  • 155 kali gempa Hembusan
  • 14 kali Harmonik
  • 121 kali gempa Low Frequency
  • 17 kali gempa Vulkanik Dangkal
  • 38 kali gempa Vulkanik Dalam
  • Tremor Menerus dengan amplitudo 0.5 - 55 mm (dominan 50mm)
  • 2 kali gempa Tektonik Lokal
  • 6 kali gempa Tektonik Jauh
  • 1 gempa dengan skala I MMI
Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS