PARBOABOA, Kuningan – Harga susu sapi perah di Kabupaten Kuningan naik sejak Desember 2022 lalu. Pada Desember 2022 lalu harga susu sapi perah senilai Rp6.200 rupiah per liter di petani, Rp7 ribu rupiah di koperasi Unit Pengolahan Hasil (UPH) dan Rp9 ribu di toko UMKM.
Namun, saat ini harga susu sapi perah mencapai Rp7 ribu rupiah di petani (naik Rp800), Rp10 ribu di koperasi UPH (naik Rp3 ribu) dan Rp12 ribu di UMKM (naik Rp3 ribu). Kenaikan tersebut terjadi sejak Minggu (01/01/2023) lalu.
“Iya naik sejak kemarin tahun baru, sekarang udah Rp10 ribu,” ujar salah satu pengepul susu sapi perah Kabupaten Kuningan pada Parboaboa, Selasa (17/01/2023).
Petani sapi perah sekaligus pemilik toko oleh-oleh olahan susu sapi, Budi mengungkapkan bahwa kenaikan tersebut akibat naiknya pakan ternak sapi yang terjadi akhir-akhir ini.
“Jadi naik itu karena ongkos operasional peternakan naik kaya karyawan dan bensin naik. Terus harga pakan juga yang naik,” ujar Budi.
Sebagai informasi, seluruh proses distribusi pakan sapi dan susu sapi menggunakan kendaraan berbahan bakar minyak (BBM).
Pemerintah resmi menaikkan harga BBM per tanggal 3 September 2022 lalu, namun efek yang dirasakan oleh sejumlah elemen peternak di Kuningan baru terasa di penghujung tahun silam.
Meski demikian, kenaikan harga tidak serta merta menyurutkan minat masyarakat untuk tetap membeli susu sapi perah.
Masyarakat, kata Budi, tetap antusias untuk membeli susu sapi perah, termasuk permintaan dari sejumlah perusahaan besar baik dalam atau luar daerah tetap tinggi.
“Masih tetap diminati kok sama masyarakat kita meskipun harga naik, perusahaan-perusahaan besar masih banyak yang minta,” kata Budi.
Untuk diketahui, Kabupaten Kuningan termasuk penghasil susu sapi perah terbesar ketiga di Indonesia. Pada 2018 lalu, Kabupaten Kuningan menghasilkan 50.000 liter susu sapi perah per hari dengan populasi sapi mencapai 6.000 ekor.