PARBOABOA, Jakarta – Rencana PT Bank Pembangunan Daerah Sumatra Utara atau Bank Sumut untuk mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) tertunda. Dalam situs e-IPO BEI, status penawaran awal (book building) calon emiten yang akan menggunakan kode BSMT ini tertulis canceled pada Selasa (31/1/2023).
Rencana book building atau penawaran awal Bank Sumut direncanakan berlangsung pada 5-8 Januari 2022. Perusahaan menawarkan 2,93 miliar saham atau 23 persen dari total saham dicatatkan.
Bank daerah ini mematok harga penawaran pada rentang Rp350 hingga Rp510 per saham, sehingga perseroan berpotensi meraup dana Rp1,02 triliun hingga maksimal Rp1,49 triliun dari penawaran umum perdana saham atau initial public offering/IPO itu.
IPO Bank Sumut telah mendapatkan penjaminan pelaksanaan emisi efek dari empat perusahaan sekuritas yakni PT Aldiracita Sekuritas Indonesia, PT BRI Danareksa Sekuritas, PT RHB Sekuritas Indonesia, dan PT UOB Kayhian Sekuritas. Untuk penjamin emisi efek akan ditentukan kemudian.
Sekretaris Perusahaan Bank Sumut Agus Condro Wibowo mengatakan, perusahan akan mengatur ulang waktu pelaksanaan IPO. Ia memastikan keputusan penundaan tersebut diambil perseroan bersama dengan penjamin pelaksana emisi efek dan seluruh profesi penunjang.
Namun, Agus memastikan, Bank Sumut tetap berkomitmen untuk melanjutkan proses IPO dalam rangka mencapai tujuan jangka panjang dan ekspansi bisnis.
"Saat ini, kami tengah mengatur timeline baru untuk jadwal IPO guna mengoptimalkan penawaran umum perdana saham," jelas Agus saat dikonfirmasi, Selasa (31/1).