JD.ID PHK 200 Karyawan Guna Optimalisasi Perusahaan

Aktivitas para pekerja JD.ID (Foto: Detik)

PARBOABOA, Jakarta - Salah satu E-Commerce di Indonesia, JD-ID melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 200 karyawan atau sekitar 30 persen.

Komunikasi yang dilakukan pihak JD.ID kepada karyawan untuk memproses isu PHK ini diumumkan saat townhall meeting, kemudian seluruh karyawan diminta untuk pulang dan menunggu email pemberitahuan karyawan yang terkena PHK.

Hal itu diterangkan oleh Head of Corporate Communications & Public Affairs JD.ID, Setya Yudha Indraswara.

Dalam keterangannya, Indra menjelaskan bahwa tindakan yang dilakukan manajemen JD-ID merupakan langkah adaptasi penyesuaian dengan perubahan yang terjadi.

"Salah satu Langkah yang diambil manajemen adalah melakukan perampingan agar perusahaan dapat terus bergerak menyesuaikan dengan perubahan," terang Indra dikutip dari CNNIndonesia, Selasa (13/12/2022).

Indra mengkonfirmasi bahwa karyawan yang terkena PHK masih mendapat dukungan dari perusahaan. Adapun bentuk dari dukungannya yaitu, dengan tetap memberikan asuransi, talent promoting, dan hak-hak lainnya.

"JD.ID juga berkomitmen untuk tetap memberikan dukungan kepada 200 karyawan yang terdampak dengan tetap memberikan manfaat asuransi serta memberikan dukungan berupa talent promoting, serta hak-hak lain yang sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku," tutur Indra.

Dijelaskan Indra, sebelumnya, PHK di JD.ID sudah pernah dilakukan pada Mei 2022. Artinya, ini merupakan kedua kalinya JD.ID melakukan PHK.

Hal ini dijelaskan Indra sebagai improvisasi agar perusahaan dapat terus beradaptasi dan selaras dengan dinamika tren pasar industri di Indonesia.

Selain itu, Director of Genderal Management JD.ID Jenie Simon, memberikan keterangan bahwa JD.ID tengah melakukan optimalisasi pada struktural tenaga kerja.

"bahwa perusahaan saat ini tengah fokus pada optimalisasi struktur ketenagakerjaan,".

"Perusahaan juga melakukan pengambilan keputusan seperti tindakan restrukturisasi, yang mana didalamnya terdapat juga pengurangan jumlah karyawan," terang Jinie.


 

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS