56 Ton Kedelai Impor Masuk Indonesia, Kemendag Akan Tekan Harga Pembelian

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan pemerintah akan memberikan bantuan penggantian harga kedelai Rp1 ribu per kg, guna menekan harga produksi tahu dan tempo. (Foto: Humas Kemendag)

PARBOABOA, Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan menjalankan program penggantian selisih harga pembelian kedelai di tingkat perajin tahu dan tempe, untuk menekan biaya produksi. 

Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Zulkifli Hasan mengatakan, direncanakan pemerintah akan memberikan bantuan penggantian harga sebesar Rp1.000 per kilogram kedelai.

“Pengusaha tahu tempe dapat penggantian Rp1.000, kalau 1 ton saja sudah Rp1 juta dan dia bikin ini, bikin itu, akhirnya bisa menghabiskan dana hingga Rp1 juta lebih, belum nanti melalui koperasi, lama-lama berapa yang diterima?” kata Zulkifli melalui keterangan tertulisnya diterima Parboaboa, Jumat (20/01/2023).

Mendag mengatakan, akan berupaya menyederhanakan mekanisme pemberian bantuan penggantian selisih harga, agar semakin banyak perajin yang medapatkan manfaat bantuan tersebut.

Sebelumnya, Mendag Zulkifli Hasan juga mengungkapkan pemberian bantuan kedelai sebelumnya belum terserap secara optimal disebabkan belum tersedianya data sasaran penerima yang memadai dan belum adanya Koperasi Produsen Tempe dan Tahu Indonesia (Kopti) di seluruh wilayah.

"Selain itu, belum semua perajin tahu dan tempe tergabung sebagai anggota Kopti," terangnya.

Terkait dengan stok kedelai, Zukfili Hasan meminta pada perajin tidak khawatir akan kekurangan bahan baku. Pemerintah telah memerintahkan pihak swasta untuk mengimpor kedelai. Pada Minggu (15/1) lalu sebanyak 56 ribu ton kedelai telah masuk ke Indonesia.

Kedelai tersebut akan dipasarkan dengan harga Rp12 ribu per kilogram. Namun dengan adanya program pemerintah dalam pemberian penggantian selisih harga, maka kedelai tersebut akan dipasarkan Rp11 ribu per kilogram.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS