PARBOABOA, Jakarta - Beberapa waktu lalu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi) telah menerbitkan 27 Surat Keputusan (SK) Izin Pembukaan Program Studi (Prodi) Diploma Dua (D2) Jalur Cepat (Fast Track). Penerbitan SK tersebut dilakukan untuk menyeimbangkan antara dunia pendidikan dengan dunia kerja.
"Hari ini merupakan hari yang bersejarah, karena pada hari ini Kemendikbudristek menerbitkan 27 SK pembukaan program studi D2 Jalur Cepat. Ini merupakan terobosan Kemendikbudristek yang dirancang untuk menjawab tantangan ketidakselarasan antara ketersediaan dan permintaan antara dunia pendidikan dan dunia kerja," ujar Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Wikan Sakarinto, dalam sambutannya pada acara penyerahan SK program studi, Rabu, 25 Mei 2022.
Wikan Lalu menyebutkan, ketidakselarasan yang terjadi bukan menyangkut jumlah dan aspek kuantitas dari lulusan saja, namun kompetensi dan level keahlian juga ikut di dalamnya.
Oleh karena itu, ucap Wikan, dalam mengembangkan Program Studi D2 Jalur Cepat, Perguruan Tinggi Penyelenggara Pendidikan Vokasi (PTPPV) berkolaborasi dengan SMK dan Industri. Kolaborasi tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa lulusan yang dihasilkan nantinya akan benar-benar sesuai dengan kompetensi keahlian yang dibutuhkan dunia kerja.
Selain itu, program ini juga memungkinkan para lulusan SMK untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dan menyelesaikannya dalam waktu yang lebih cepat. Masa studi selama di SMK diakui sebagai kredit perkuliahan melalui penerapan sistem Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).
“Secara total masa perkuliahan pada program D2 Jalur Cepat ditempuh selama tiga semester atau satu semester lebih singkat daripada perkuliahan pada program D2 Regular. Komposisinya, satu semester perkuliahan di kelas untuk memahami teori dan konsep, dan dua semester berikutnya merupakan kegiatan magang di Industri,” jelas Wikan.
Kemudian, Wikan mengatakan bahwa lulusan D2 Jalur Cepat nantinya juga dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Ia menyebutkan, para lulusan D2 Jalur Cepat hanya membutuhkan waktu dua tahun untuk melanjutkan studi ke jenjang D4 atau sarjana terapan.
Sebelumnya, saat peluncuran program ‘Kampus Merdeka Vokasi’ Mendikbudristek Nadiem Makarim mengatakan bahwa visi pemerintah adalah memastikan integrasi antara antara pendidikan vokasi dengan dunia kerja menjadi semakin erat. Keeratan tersebut, dikatakan Nadiem, tidak sebatas penandatangan kerja sama, tetapi dalam sebuah definisi baru yaitu sinkronisasi dari berbagai perguruan tinggi dan program studi, dengan industri.
Oleh karena itu, menurut Nadiem, para lulusan D2 Jalur Cepat ini nantinya akan mampu mendukung potensi lokal, kawasan industri, kawasan ekonomi dan berbagai macam kemampuan teknis yang spesifik termasuk operator-operator mesin yang dibutuhkan oleh industri strategis di Indonesia.
Daftar 27 Prodi D2 yang Telah Mendapat Izin Kemendikbudristek
1. Politeknik Negeri Bali
- Instalasi dan Pemeliharaan Kabel Bertegangan Rendah
- Administrasi perpajakan
- Administrasi Jaringan Komputer
- Manajemen Operasi Bisnis Digital
- Teknik Manufaktur Mesin
- Teknik Beton dan Pengaspalan
2. Politeknik Negeri Madiun
- Teknik Pembentukan Logam
3. Politeknik Negeri Madura
- Teknik Pengelasan dan Fabrikasi
- Tata Operasi dan Perawatan Mesin Listrik
4. Politeknik Negeri Jakarta
- Teknik Manufaktur Mesin
5. Politeknik Negeri Lampung
- Administrasi perpajakan
- Pengolahan Patiseri
- Teknik Produksi Tanaman Organik
6. Politeknik Negeri Bengkalis
- Teknik Pengelasan dan Fabrikasi
- Teknik Manufaktur Mesin
- Administrasi Jaringan Komputer
7. Politeknik Negeri Padang
- Instalasi dan Pemeliharaan Kabel Bertegangan Rendah
8. Politeknik Negeri Lhokseumawe
- Pengukuran dan Pengambaran Tapak Bangunan Gedung
9. Politeknik Negeri Malang
- Pengembangan Perangkat (Piranti) Lunak Situs
10. Politeknik Negeri Banjarmasin
- Tata Operasi dan Pemeliharaan Prediktif Alat Berat
11. Politeknik Negeri Ujung Pandang
- Teknik Instalasi Listrik
- Teknik Metalurgi
12. Politeknik Negeri Pontianak
- Pemeliharaan Kendaraan Ringan
13. Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
- Teknik Pengelasan dan Fabrikasi
14. Politeknik Kampar
- Teknik Pengolahan Kelapa Sawit
15. Politeknik Sahid
- Layanan Hotel Terapung
16. Politeknik LPP Yogyakarta
- Perawatan Mesin Pengolah Hasil Perkebunan
Editor: -