PARBOABOA, Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) memotong rantai distribusi beras guna amankan stok beras saat Natal 2022 hingga Tahun Baru 2023.
Direktur Jenderal Menteri Pertanian, Suwandi, mengatakan bahwa intervensi ini dilakukan dalam rangka mengamankan evaluasi bahan pangan menjelang Nataru 2023.
"Ini bertujuan mendekatkan beras produksi petani langsung ke konsumen, karena memang kenaikan harga beras saat ini diakibatkan rantai distribusi yang terlalu panjang. Dengan ini diharapkan masyarakat bisa terbantu dan petani tetap bisa menikmati harga gabahnya," kata Suwandi.
Sesuai dengan arahan Mentan, Koordinator Substansi Data Evaluasi dan Pelaporan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Batara Siagian memaparkan dalam keterangan tertulisnya bahwa pemotongan rantai distribusi beras ini dilakukan agar harga beras lebih terjangkau.
"Yang pertama beras yang dipasarkan sebanyak 2,5 ton dan kemarin pada tanggal 22 sebanyak 2,5 ton jadi total lima ton yang sudah dipasarkan,” ucap Batara.
Ada dua jenis beras yang dijual, yaitu beras jenis medium dan premium, dengan harga masing-masing Rp9.400 per kg dan Rp10 ribu per kg nya.
“Harga ini lebih rendah dari harga pasaran saat ini dan diharapkan masyarakat dapat terbantu," kata Barata, dikutip Senin (26/12/2022).
Meski begitu, pemotongan rantai distribusi membutuhkan peran dari beberapa pihak terkait untuk pendataan hingga pemasaran beras, seperti Kementerian Perdagangan (Kemendag), Bulog, dan Badan Pangan Nasional.