Kesejahteraan Guru Penting Wujudkan Suasana Kelas Ideal dan Inovatif

Kesejahteraan guru penting untuk mewujudkan proses belajar mengajar di ruang kelas agar lebih inovatif. (Foto: Sonia Renata)

PARBOABOA, Jakarta - Suasana kelas yang ideal, dengan berbagai inovasi menjadi dambaan siswa dan tenaga pengajar.

Namun, keduanya harus berjalan beriringan, saling melengkapi, baik guru maupun siswa.

Kondisi yang baik akan menciptakan rasa percaya diri keduanya, terutama bagi siswa yang hendak melanjutkan pembelajaran ke jenjang berikutnya.

Namun hal itu tidak berlaku bagi Lia, siswi SMA swasta di daerah Jagakarsa, Jakarta Selatan yang mengaku tidak percaya diri dengan nilai pelajarannya.

Padahal, dalam waktu 7 bulan lagi, ia dan teman-temannya di kelas 12 akan lulus sekolah.

“Enggak percaya kalo (nilai) hasil sendiri. Tujuh bulan lagi lulus, ragu takut enggak masuk ke universitas yang di mau. Enggak percaya diri sama nilai,” katanya ditemui PARBOABOA, Rabu (04/10/2023).

Lia mengaku kondisi belajar mengajar di sekolahnya tidak mendukungnya mendapatkan nilai bagus demi mengejar universitas favoritnya.

Bahkan ia menyebut, guru di sekolahnya malas mengajar sehingga suasana kelas ideal tidak tercapai.

“Dari dulu keadaan kelas gitu-gitu aja. Enggak ada (pelajaran) yang masuk, cuma absen,” katanya.

Menanggapi keluhan siswa tadi, salah seorang guru di Sekolah Avicenna Leadership school, Romdani Nur Sidiq menilai, inovasi di ruang kelas erat hubungannya dengan kesejahteraan guru.

Apalagi selama ini guru dituntut meningkatkan kualitas melalui inovasi dalam pembelajaran.

“Ini sebenarnya masalah lawas. Cuma responsnya gitu-gitu aja. Nah, dari kesejahteraan itu juga akhirnya orang yang kerja jadi guru ya cuma sekedar kerja. Dia punya ijazah S.Pd mau kerja apalagi selain guru," katanya menjawab PARBOABOA lewat aplikasi perpesanan.

Menurutnya, jika kesejahteraan guru sudah dipenuhi, maka guru pun harus bisa mengembangkan inovasi pembelajaran.

“Guru yang model ngajarnya cuma ceramah aja, bakal dievaluasi. Dari sumber pembelajaran juga, saya dibebasin buat ambil sumber asal kredibel,” jelas Romdani.

Respons Pengamat Pendidikan

Sementara itu, Pengamat Pendidikan Doni Koesoema menegaskan kesejahteraan guru menentukan kinerja.

“Kalau guru tidak sejahtera, ia akan sulit berinovasi,” katanya melalui pesan singkat kepada PARBOABOA, Kamis (05/10/2023).

Doni mengatakan, kesejahteraan seorang guru adalah syarat minimal munculnya inovasi pembelajaran di ruang kelas. Termasuk keterampilan guru.

Ia melanjutkan, ada dua kemungkinan yang membuat semangat belajar di sekolah tidak terdorong.

"Gaji yang pas-pasan kok disuruh inovasi atau guru memang tidak memiliki keterampilan. Sehingga, gaji tinggi pun tetap tidak inovatif karena tidak pernah dilatih,” ungkap Doni.

Apalagi berdasarkan penelusuran PARBOABOA, masih ada guru honorer yang mendapat upah jauh di bawah UMR Jakarta. Hal itu banyak berlaku bagi guru yang bersekolah di sekolah swasta.

"Hampir 90 persen guru yang bekerja di sekolah swasta mendapat upah di bawah UMR," kata Doni.

Ia berharap pemerintah turut memberi perhatian kepada sekolah swasta.

“Kesejahteraan guru swasta harus diperhatikan dengan regulasi. Kemudian pelan-pelan bersama penyelenggara,” imbuh Doni Koesoema.

Editor: Kurniati
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS