PARBOABOA, Jakarta - Umat Katolik di seluruh dunia akan segera memasuki perayaan Tri Hari Suci.
Setiap tahunnya, perayaan ini dimulai pada hari Kamis terakhir sebelum Malam Paskah.
Tri Hari Suci, atau The Sacred Triduum, berlangsung selama tiga hari berturut-turut yang meliputi Hari Kamis Putih, Jumat Agung, dan Sabtu Suci.
Dijelaskan dalam buku “Hari Raya Liturgi: Sejarah dan Pesan Pastoral Gereja” yang ditulis oleh Rasid Rachman, Tri Hari Suci merupakan hasil perkembangan siklus Paskah pada abad ke-4.
Sekitar tahun 354-430 M, Santo Agustinus menetapkan hari suci tersebut untuk memperingati peristiwa penyaliban, pemakaman, dan kebangkitan Yesus.
Selama Tri Hari Suci, para pengikut Kristus memiliki kesempatan untuk merenungkan perjalanan hidup Yesus yang penuh dengan penderitaan, pengorbanan, dan kemenangan.
Pada momen ini juga, umat didorong untuk memperdalam doa sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Yesus sebagai sumber kehidupan.
1. Kamis Putih (28 Maret 2024)
Kamis Putih atau Misa Perjamuan Tuhan, adalah hari untuk mengenang perjamuan terakhir Yesus dengan 12 rasul dan para muridnya sebelum Ia ditangkap, menderita, dan disalibkan.
Perayaan Kamis Putih ditandai oleh pembasuhan kaki sebagai simbol ajaran tentang pelayanan. Yesus memberikan contoh tentang pentingnya melayani sesama dengan rendah hati. Hal ini ingin menggarisbawahi bagaimana seseorang yang berada di atas bukanlah pihak yang harus dilayani, melainkan sebaliknya ia harus melayani.
Makna dari pembasuhan kaki pada Hari Kamis Putih adalah untuk menegaskan bahwa Kristus melayani sesama dengan rendah hati dan penuh kasih.
Hal-hal baik yang dapat dipelajari dari perayaan Kamis Putih meliputi memahami makna pelayanan, kerendahan hati, kebersamaan, dan kesederhanaan, semuanya ini untuk memberikan teladan tentang penghormatan.
Tindakan Yesus dalam membasuh kaki murid-Nya adalah simbol dari penyerahan diri, pembersihan, pengampunan, pemulihan, kerendahan hati, dan keinginan untuk menjadi hamba yang melayani, bahkan kepada yang dianggap hina.
2. Jumat Agung (29 Maret 2024)
Jumat Agung adalah hari peringatan akan penderitaan, penyaliban, dan kematian Yesus di kayu salib karena dosa-dosa manusia.
Pada hari ini, umat Katolik berpuasa dan melaksanakan ibadah pada pukul 15.00, bertepatan dengan jam ketika Yesus wafat di kayu salib.
Upacara untuk mengenang kematian Kristus ini tidak termasuk dalam ekaristi (pengucapan syukur), karena tidak pantas bagi umat untuk bersyukur atas penderitaan Kristus.
Bagi umat Kristen, Jumat Agung adalah salah satu hari penting dalam sejarah dunia karena momen penyaliban dan kebangkitan Yesus merupakan titik awal dari kehidupan umat manusia.
Paulus menyatakan bahwa Yesus mati karena dosa-dosa manusia, kemudian dikuburkan, dan bangkit pada hari ketiga, sesuai dengan yang telah dijanjikan oleh Allah.
“Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci” (1 Korintus 15:3-4).
Mengapa disebut Hari Jumat Agung? Jika hari Jumat Agung ini memperingati hari penyaliban Yesus, lantas mengapa disebut sebagai Jumat Agung atau Good Friday dan bukannya Bad Friday?. Good Friday diyakini banyak orang sebagai nama lain dari God's Friday atau Hari Jumat milik Tuhan.
Namun demikian, istilah Jumat Agung atau Good Friday dianggap sangat tepat karena meskipun itu merupakan hari penderitaan Yesus, namun diakhiri dengan rencana Allah untuk menyelamatkan umat-Nya dari dosa-dosa mereka. Setelahnya, umat Kristen dapat merasakan sukacita Paskah.
Tanpa hari yang mengerikan itu dengan penderitaan, kesedihan, dan darah yang tercurah di kayu salib, Allah tidak bisa menjadi “adil dan penyelamat” bagi mereka yang percaya kepada Yesus (Roma 3:26).
3. Sabtu Suci (30 Maret 2024)
Sabtu Suci atau Sabtu Sunyi, merupakan moment kebangkitan Yesus sekaligus puncak dari rangkaian Tri Hari Suci. Pada hari ini, umat akan mengenang kematian Yesus dan saat Ia dikuburkan.
Pada malam Sabtu Suci, umat Katolik biasanya mengadakan ibadah Malam Paskah, sementara umat Kristen lainnya merayakan ibadah Paskah pada hari Minggu pagi.
Sementara itu, mengutip dari laman Christianity.org disebutkan bawah Sabtu Suci adalah nama yang ditetapkan untuk hari antara Jumat Agung dan Minggu Paskah.
Sabtu Suci merupakan hari di mana Yesus “beristirahat” dari tugasnya-Nya menganugerahkan penebusan kepada umat manusia.
Hari ini menandakan Yesus telah menyelesaikan tugasnya untuk menebus dosa-dosa manusia, karena dosa-dosa tersebut sudah ditebus dengan pengorbanannya di kayu salib.