PARBOABOA, Jakarta - Harga minyak goreng langsung melambung tinggi setelah pemerintah melalui Kementrian Perdagangan memutuskan untuk memberhentikan aturan penjualan minyak goreng satu harga Rp 14 ribu per liter.
Benar saja, setelah harga jual minyak dikembalikan ke harga keekonomian, minyak menjadi lebih mudah ditemukan di retail-retail. Hal ini semakin menguatkan dugaan jika memang benar ada permainan mafia yang menyebabkan kelangkaan.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi saat menghadiri Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR RI membeberkan, pihaknya sudah mengantongi beberapa nama mafia yang akan segera diungkap oleh kepolisian pada Senin (21/3) mendatang.
Hal ini menjadi langkah nyata dari Kemendag untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng yang meresahkan masyarakat. Mendag Lutfi menegaskan jika pihaknya tidak akan mengalah pada mafia minyak goreng ini.
"Saya, kita pemerintah, tidak pernah mengalah apalagi kalah dengan mafia, saya akan pastikan mereka ditangkap dan calon tersangkanya akan diumumkan hari Senin," kata Lutfi, Jumat (18/3/2022).
Lebih lanjut Lutfi menceritakan jika ada 3 motif utama yang dilakukan oleh para mafia minyak tersebut, yaitu:
1. Minyak curah subsidi dilarikan ke industri menengah atas.
2. Minyak goreng curah subsidi dikemas ulang menjadi minyak goreng premium.
3. Minyak goreng curah subsidi dijual ke luar negeri.
Namun Mendag tidak membeberkan lebih lanjut mengenai identitas para calon tersangka tersebut karena mempertimbangkan asas praduga tak bersalah. Sehingga Mendag menyerahkan penyelidikan dan pengungkapan kasus ini kepada Bareskrim Polri.
Pengungkapan mafia minyak goreng ini sudah sangat dinantikan masyarakat. Semoga saja setelah terungkap, minyak goreng akan kembali ke pasar domestik, sehingga kelangkaan dapat diatasi.