Menkes Perkirakan Kasus Covid-19 di Indonesia Akan Memuncak

Budi Gunadi Sadikin Menteri Kesehatan Indonesia. (Foto: Puspa Perwitasari/Antara)

PARBOABOA Jakarta – Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin memperkirakan jika kasus Covid-19 di Indonesia akan memuncak pada akhir tahun ini. Hal ini diketahui dari kasus Covid-19 pada bulan Oktober lalu yang terus meningkat.

"Sekarang kasus COVID-19 sudah lebih tinggi, sudah di atas 60 persen. Jadi saya rasa, sebentar lagi pasti akan sampai puncak," kata Budi Gunadi Sadikin usai konferensi pers Indonesia Memanggil Dokter Spesialis di Gedung Kemenkes RI, Jumat (18/11/2022).

Budi mengatakan, berdasarkan data pengamatan yang didapat dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) proporsi orang terkena covid di Indonesia dalam dua pekan ini meningkat dari 14,13 persen menjadi 20,90 persen.

Dalam kasus ini, Budi mengklaim jika sub variant Omicron XBB dan BQ.1 juga mempengaruhi dalam naiknya angka kasus Covid-19. Sub Variant Omicron XBB dan BQ.1 yang ditemukan pada bulan September lalu, saat ini sudah melebihi 60 persen positivity rate-nya.

"Sekarang XBB, BQ.1, itu saya lihat sudah di atas 60 persen. Tapi belum 90 persen. Saya lihat positivity rate-nya tinggi seperti ini, harusnya masih akan naik minimal sampai akhir bulan masih naik," ujarnya.

Kasus ini awalnya ditemukan di 10 provinsi di Indonesia, di antaranya Bali, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kepulauan Babel, Lampung, dan Sumatera Utara, dan Riau.

Dan saat ini, daerah yang dinilai rentan terkena varian baru ini adalah Batam karena Batam berdekatan dengan Singapura yang merupakan negara dengan kasus XBB paling tinggi yakni 70-80 persen.

“Di Batam kasus XBB-nya sudah tinggi sekali, mungkin sudah 70-80 persen. Sekarang tinggal saya lihat, Batam dalam sepekan hingga dua pekan ini flattening apa enggak. Kalau Batam itu flattening, artinya benar (mencapai puncak kasus),” pungkasnya.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS