Agar Higienis, Pedagang Kaki Lima di Pematang Siantar Wajib Pakai Masker

Salah satu pedagang rujak yang menggunakan masker dan sarung tangan untuk menjaga kebersihan makanan yang dijual. (Foto: Parboaboa/Kristianni Halawa)

PARBOABOA, Pematang Siantar - Pandemi Covid-19 tampaknya telah mengubah cara orang berpikir tentang kebersihan dan kesehatan, termasuk para pedagang kaki lima di Pematang Siantar, Sumatra Utara.

Cara tersebut merupakan bagian dari langkah-langkah yang diambil untuk melindungi kesehatan publik.

Salah satu pembeli di pedagang kaki lima, Leni (16), mengungkapkan bahwa banyak pedagang seringkali tidak mengetahui dengan pasti apa yang telah mereka pegang sebelum memulai proses pembuatan makanan yang akan dijual.

Hal ini meningkatkan keprihatinan Leni akan potensi kontaminasi bahan makanan yang mereka olah. 

Menurut dia, pedagang disarankan menggunakan masker dan sarung tangan plastik saat membuat menjajakan dagangannya.

"Karena itu lebih aman dan higenis sehingga terjamin kenyamanannya”, kata Leni kepada PARBOABOA, Kamis (2/11/2023).

Senada, seorang pedagang rujak bernama Ani (44) juga mengatakan bahwa penggunaan masker merupakan langkah yang sangat penting dalam menjaga kebersihan, terutama ketika menyangkut makanan.

"Saya sudah terbiasa menggunakan masker dan sarung tangan plastik. Selain itu, penjual rujak mana yang tidak menggunakannya," ungkapnya.

Dia juga mengatakan upaya tersebut sebagai langkah dalam menghindari kontaminasi makanan dengan tangan yang mungkin telah menyentuh berbagai hal sebelumnya.

Namun, pandangan yang berbeda, datang dari Ipan, pedagang cilok yang tidak setuju dengan penggunaan masker saat berjualan.

Menurutnya, penggunaan masker membuatnya sulit bernapas dan mengganggu kenyamanan saat berjualan.

Meskipun ia mengakui bahwa kebersihan juga penting, ia lebih memilih bekerja lebih cepat dalam menyiapkan makanan ciloknya.

Ipan mengaku risih jika menggunakan masker dan membuat pekerjaannya menjadi lambat karena tidak terbiasa, sehingga baginya itu tidak diperlukan.

“Lagian, saya tengok masih sehat-sehat saja semua orang," katanya.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Dinas Kesehatan Pematang Siantar, Anna Rosita Saragi, telah mendukung penggunaan masker dan sarung tangan oleh para pedagang kaki lima.

"Karena kita sebagai pembeli juga perlu merasa aman dan nyaman dalam berbelanja. Namun, pedagang kaki lima seringkali enggan memakai masker dan sarung tangan plastik," ujar Anna.

Ia menyadari bahwa menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ketat bagi pedagang kaki lima masih menjadi tantangan.

"Saat ini, kita belum bisa memaksakan SOP yang ketat seperti yang diterapkan di rumah makan, karena situasi di lapangan berbeda," ungkapnya.

Menurutnya, pedagang kaki lima sudah terbiasa dengan cara berjualan mereka, dan dalam banyak kasus, tidak ada SOP yang mengharuskan mereka untuk melakukannya.

“Sejauh ini, kami hanya bisa mengimbau kepada mereka untuk menjaga kebersihan," tegas dia.

Editor: Wenti Ayu
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS