Pengertian Toxic Parenting, Ciri-Ciri, Dampak Buruk dan Cara Mengatasinya

Illustrasi Orangtua Berperilaku sebagai Toxic Parents (Foto:FirstCry Parenting)

PARBOABOA - Toxic Parenting adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan pola asuh orang tua yang tidak sehat dan berpotensi merugikan kesehatan mental anak. Pola asuh ini bisa berupa perilaku fisik, emosional, atau verbal yang merendahkan, menekan, atau memicu rasa takut pada anak.

Toxic Parents

toxic parents (Foto:alphawiser)

Toxic Parents adalah orang tua yang memiliki pola asuh tidak sehat dan berpotensi merugikan kesehatan mental anak. Mereka bisa memiliki perilaku yang merendahkan, menekan, atau memicu rasa takut pada anak.

Ciri-ciri Toxic Parents

Beberapa ciri-ciri Toxic Parents antara lain:

  • Sering melakukan kritik dan menyalahkan anak tanpa memberikan dukungan atau solusi.
  • Memiliki ekspektasi yang tidak realistis terhadap anak dan selalu menuntut kesempurnaan.
  • Memperlihatkan rasa tidak peduli atau acuh tak acuh terhadap kebutuhan anak.
  • Menunjukkan perilaku manipulatif atau kontrol terhadap anak.
  • Sering menggunakan hukuman fisik atau ancaman sebagai bentuk disiplin.
  • Memperlihatkan perilaku agresif atau temperamen yang tidak terkontrol.
  • Tidak memberikan apresiasi atau penghargaan atas prestasi anak.

Dampak Buruk Toxic Parents bagi Kesehatan Mental Anak

self-esteem anak yang rendah akibat toxic parents (Foto:Orami)

Pola asuh Toxic Parents dapat berdampak buruk pada kesehatan mental anak, berikut beberapa dampak buruknya:

  1. Anak jadi mudah stres: Anak yang tumbuh dengan pola asuh Toxic Parents sering merasa tertekan dan cemas, sehingga mudah stres dalam menghadapi tekanan atau masalah hidup.
  2. Bisa mengalami gangguan kecemasan: Pola asuh Toxic Parents dapat menyebabkan anak mengalami gangguan kecemasan, seperti gangguan kecemasan sosial atau gangguan obsesif-kompulsif.
  3. Memiliki self-esteem yang rendah: Kritik dan perlakuan buruk yang sering dilakukan oleh Toxic Parents bisa menyebabkan anak memiliki rasa rendah diri dan merasa tidak memiliki harga diri.
  4. Anak merasa tidak pantas untuk dicintai: Pola asuh Toxic Parents bisa menyebabkan anak merasa tidak pantas dicintai atau tidak memiliki nilai sebagai individu.
  5. Sering menyalahkan diri sendiri: Anak yang tumbuh dengan pola asuh Toxic Parents cenderung menyalahkan diri sendiri atas kegagalan atau kesalahan yang terjadi.
  6. Tidak mudah percaya: Anak yang tumbuh dengan pola asuh Toxic Parents bisa sulit untuk mempercayai orang lain atau sulit untuk membentuk hubungan yang sehat.
  7. Menjadi perfeksionis: Ekspektasi yang tidak realistis dari Toxic Parents bisa membuat anak menjadi perfeksionis, yang berakibat pada kecemasan dan rasa tidak puas diri.

Cara Mengatasi Perilaku Toxic Parents

introspeksi diri (Foto:freedominstitute.org)

Sebagai seorang orang tua, tugas utama adalah mendidik anak-anak agar tumbuh menjadi individu yang sehat dan bahagia. Namun, seringkali kita tanpa sadar menunjukkan perilaku yang bisa membuat kita menjadi "toxic parents" atau orang tua yang toksik. Toxic parents adalah orang tua yang menunjukkan perilaku yang merugikan anak-anak mereka, baik secara fisik maupun mental.

Namun, Anda tidak perlu khawatir jika Anda khawatir menjadi toxic parents. Berikut adalah beberapa cara mengatasi diri kita sendiri agar tidak menjadi toxic parents.

1. Pertimbangkan Pendidikan Anak.

Pendidikan anak harus menjadi prioritas utama setiap orang tua. Pendidikan meliputi semua aspek dari kehidupan anak, termasuk emosi, fisik, dan sosial. Orang tua harus memastikan bahwa anak-anak mereka memiliki lingkungan yang sehat, aman, dan stabil untuk tumbuh dan berkembang.

2. Jangan Gunakan Anak Sebagai Alat untuk Memuaskan Kebutuhan Anda

Seringkali, orang tua menggunakan anak sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri, tanpa mempertimbangkan kebutuhan anak. Ini bisa termasuk membuat anak melakukan aktivitas yang mereka tidak ingin lakukan, memaksa anak untuk mengikuti aspirasi orang tua, atau memberikan tekanan yang berlebihan pada anak untuk sukses dalam bidang tertentu.

3. Jadilah Teladan yang Baik

Anak-anak meniru perilaku orang dewasa di sekitar mereka. Oleh karena itu, menjadi teladan yang baik sangat penting bagi orang tua. Jika Anda ingin anak-anak Anda menjadi individu yang sehat dan bahagia, Anda harus memperlihatkan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai yang ingin Anda ajarkan pada anak-anak Anda.

4. Belajar untuk Mengelola Emosi Anda Sendiri

Orang tua yang tidak bisa mengelola emosinya sendiri seringkali menjadi toxic parents. Oleh karena itu, belajar mengelola emosi Anda sendiri adalah kunci untuk menjadi orang tua yang sehat dan bahagia. Ini termasuk belajar mengenali emosi Anda sendiri, mengekspresikan emosi dengan cara yang sehat, dan tidak membiarkan emosi Anda mengontrol tindakan Anda.

5. Jadilah Pendengar yang Baik

Mendengarkan anak-anak Anda dengan penuh perhatian adalah penting untuk menghindari perilaku toxic parents. Ketika anak-anak merasa didengar dan dihargai, mereka cenderung merasa lebih aman dan lebih mampu mengekspresikan diri dengan jujur. Ini juga membantu meningkatkan hubungan antara orang tua dan anak-anak.

6. Berikan Kebutuhan yang Diperlukan Anak

Anak-anak membutuhkan cinta, perhatian, penghargaan, dan keamanan. Pastikan Anda memberikan kebutuhan ini kepada anak-anak Anda, baik dalam bentuk kata-kata maupun tindakan. Hal ini membantu anak-anak merasa dihargai dan diakui sebagai individu yang unik dan berharga.

Itulah penjelasan mengenai apa itu toxic parenting yang dapat berdampak buruk bagi si buah hati. Selamat membaca.

Editor: Lamsari Gulo
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS