PARBOABOA, Jakarta – Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpeluang terjadi di sejumlah wilayah perairan Indonesia.
Gelombang ini diperkirakan mencapai ketinggian 6 meter di beberapa wilayah perairan laut Tanah Air pada Jumat, 14 Juli 2023.
Oleh karena itu, BMKG meminta agar warga yang tinggal dan beraktivitas di pesisir untuk selalu waspada terhadap kemungkinan bencana.
Termasuk masyarakat nelayan serta yang melakukan pelayaran menggunakan kapal fery atau kapal tongkang.
Dilansir BMKG, gelombang tinggi itu terbentuk karena pola angin yang berbeda-beda di sebagian wilayah Indonesia.
Seperti pola angin di wilayah Indonesia bagian utara, dominan bergerak dari arah Barat Daya-Barat dengan kecepatan angin berkisar 4 knot-20 knot.
Sementara itu, di wilayah Indonesia bagian selatan, dominan bergerak dari Timur-Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 8 knot-25 knot.
Adapun kecepatan angin tertinggi ini diperkirakan terjadi di Selat Sunda bagian selatan, Laut Banda, Perairan Kep. Sermata - Kep. Tanimbar, dan Laut Arafuru.
Sedangkan untuk gelombang tinggi dari 6 meter yang disebabkan oleh kecepatan angin tersebut diperkirakan BMKG akan berpeluang terjadi di Samudra Hindia barat Lampung.
Lalu, Perairan Sukabumi - Cianjur, Samudera Hindia selatan Jawa Barat, Perairan Kebumen - Purworejo, Perairan Yogyakarta, Samudera Hindia selatan Jawa Tengah, serta Samudera Hindia barat Bengkulu.
Selain itu, situasi serupa juga terjadi di Selat Sunda bagian selatan, Perairan selatan Banten, Samudera, Hindia selatan Banten, Samudera Hindia barat Nias, Perairan selatan Jawa Timur, dan Samudera Hindia selatan Jawa Timur.