PARBOABOA, Jakarta - Maskapai penerbangan plat merah, Garuda Indonesia masih dalam masa sulit akibat tumpukan utang, meskipun sejumlah cara sudah dilakukan sejak tahun lalu agar maskapai ini tetap dapat beroperasi dan melayani penerbangan nasional dan internasional.
Seperti diketahui, salah satu penyebab tingginya utang ini karena biaya sewa pesawat Garuda tercatat menjadi yang paling mahal di dunia, sehingga membebani keuangan perusahaan, terlebih saat kegiatan masyarakat dibatasi akibat pandemi Covid-19 yang sedang melanda.
Untuk mengurangi pengeluaran,Garuda yang keuangannya sedang berada di garis merah ini akhirnya mengembalikan pesawat sewaan kepada lessor dan melanjutkan penerbangan hanya dengan beberapa pesawat yang tersedia.
Sayangnya Garuda harus kembali merelakan salah satu pesawat berjenis Boeing 777-300ER untuk dikembalikan ke lessor. Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan jika pesawat yang dikembalikan tersebut diberangkatkan dari Bandara Internasional Soekarno Hatta, Jakarta menuju Victorville, California pada Minggu (13/2) sekitar pukul 16.00 WIB.
Selain itu direncanakan jika pada bulan Maret mendatang akan kembali dilakukan pengembalian satu pesawat sewaan lainnya. Irfan mengatakan jika pengembalian pesawat ini sejalan dengan upaya pemulihan kerja masakapai.
“Pengembalian pesawat untuk mengoptimalkan strategi restrukturisasi armada sebagai langkah transformasi bisnis dan pemulihan kinerja, guna menjadikan Garuda Indonesia sebagai entitas bisnis yang semakin cerdas, adaptif, dan punya daya saing,” ujar Irfan, Senin (14/2).
Adapun Garuda Indonesia mempunyai utang dengan nilai yang fantastis mencapai Rp 138,45 trilun kepada 800 kreitur dan lessor. Saat ini maskapai pelat merah ini sedang dalam proses penundaan pembayaran utang (PKPU) kepada sejumlah lessor yang akan berlaku hingga Maret 2022. Para pemangku kepantingan terus berupaya agar Garuda Indonesia terus mengudara dan tidak dinyatakan bangkrut.
Semoga saja Garuda memang bisa bangkit dari semua masalah keuangan yang saat ini membelit dan kedepannya dapat mengelola keuangan perusahaan dengan lebih baik.